Lima Pelaku Pengeroyokan Pemuda Asal Jakarta Timur di Cafe Kota Malang Berhasil Di Tangkap Polisi dan Tiga lainnya Masih Buron

Kota Malang Minggu (4/5/2025) dini hari, kasus pengeroyokan menimpa Wisnu Eka Satria (23) Pemuda asal Jakarta Timur,

(Foto Tiga Pelaku Pengroyokan di Kota Malang berada di Polresta Malang Kota)

PORTAL JATIM24 – Kota Malang Minggu (4/5/2025) dini hari, kasus pengeroyokan menimpa Wisnu Eka Satria (23) Pemuda asal Jakarta Timur, disalah satu cafe di Kota Malang. Akhirnya Lima pelaku berhasil ditangkap oleh Polresta Malang Kota.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di sebuah cafe yang terletak di Jl. Cianjur, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Waka Polres Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, mengkonfirmasi adanya laporan polisi terkait kasus pengeroyokan tersebut.

“Dasar laporan polisi nomor LP B125 V 2025, Polres Malang Kota, Polda Jawa Timur, Tanggal 4 Mei 2025, terkait Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan,”ujar Oskar pada Senin (5/5/2025).

Dari lima pelaku yang diamankan kepolisian Polres Malang Kota, diantaranya pelajar dibawah umur, yaitu MIW (14), dan MRM (17).

Tiga pelaku lainnya Sergio Komsesal (23), Chairdi Rahmad (22), dan Ronal Devan (23), semuanya berasal dari Kecamatan Sukun, Kota Malang. Dan tiga lainya masih buron.

Waka Polres Malang Kota, menjelaskan bahwa motif pengeroyokan ini berakar dari pengaruh minuman keras yang dikonsumsi oleh pelaku. Dan diketahui pelaku dan korban tidak saling mengenal sebelumnya.

Peristiwa tersebut berawal terjadi saat korban dan para pelaku berpapasan di Jalan Veteran. Para pelaku yang sudah dalam keadaan mabuk merasa tersinggung karena bertatapan dengan korban, yang kemudian memicu cekcok mulut.

“Cekcok tersebut sempat dilerai oleh warga, kemudian masing-masing membubarkan diri. Namun, selanjutnya pelaku mencari korban dan bertemu disalah satu café,”tambah Oskar.

Saat kejadian korban bersama dua temannya, tetapi hanya korban yang menjadi sasaran amukan para pelaku.

“Motifnya para pelaku mabuk minuman keras, kemudian terjadi kesalah pahaman dengan pihak korban, selanjutnya melakukan pengeroyokan terhadap korban,”tutup Oskar.

*(Publisher (AZAA/KK)