Wabup Blitar Jadi Ketua KONI: Sah Secara Hukum, Tapi Menuai Sorotan Etika

Wabup Blitar Beky Herdihansah resmi menjabat Ketua KONI Kabupaten Blitar. Sah secara hukum, namun menuai kritik karena potensi konflik kepentingan dan

 

(foto-kaji-beky-wabup-blitar-saat-didapuk-ketua-koni)

PORTAL JATIM24 - Blitar - Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah, resmi menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar periode 2025–2029. Ia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) yang digelar pada Sabtu, 10 Mei 2025, tanpa adanya pesaing lain.

Sah Secara Hukum

Secara hukum, tidak ada larangan bagi pejabat publik untuk menjabat sebagai Ketua KONI. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 yang tidak secara eksplisit membatasi pejabat publik dalam struktur kepengurusan organisasi olahraga semacam KONI. Artinya, rangkap jabatan ini sah secara normatif.

Sorotan Etika dan Potensi Konflik Kepentingan

Namun, di balik legalitas tersebut, sejumlah pihak menyoroti aspek etika dan potensi konflik kepentingan. Moh Trijanto dari Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) menyebut bahwa jabatan rangkap Wabup Beky dapat menimbulkan pertanyaan publik terkait akuntabilitas dan integritas.

Sebagai Wabup, Beky memiliki pengaruh dalam proses penganggaran daerah, termasuk alokasi hibah untuk KONI. Bila dirinya juga memimpin organisasi penerima dana, dikhawatirkan akan terjadi benturan kepentingan, meskipun tidak ada pelanggaran hukum.

"Ini bukan soal boleh atau tidak secara hukum, melainkan soal moralitas publik dan etika kekuasaan," ujar Trijanto.

KRPK menegaskan bahwa pejabat publik seharusnya menjaga jarak dari posisi yang bisa menimbulkan persepsi publik negatif, terlebih dalam konteks pengelolaan dana publik.

Komitmen Beky Herdihansah

Dalam pernyataannya usai terpilih, Beky Herdihansah mengaku siap menjalankan amanah sebagai Ketua KONI sekaligus Wabup dengan profesional. Ia menyatakan akan tetap menjunjung etika dan memastikan tidak terjadi tumpang tindih kepentingan.

“Ini adalah kehormatan dan tanggung jawab. Saya berkomitmen memajukan olahraga Blitar dan tetap mengutamakan transparansi serta etika,” katanya.


*( Publisher ( AZAA/KK)