Berikut Kronologi Dokter Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Pasien di Malang Jawa Timur
Kali ini seorang oknum dokter berinisial AY di Malang, Jawa Timur, diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap salah satu pasiennya di Persada Ho
![]() |
(Foto dok : istimewa) |
Portal Jatim24 - Di awal tahun 2025 ini marak sekali beredar berita tentang pelecehan seksual, pelaku mulai dari Oknum Dosen, Dokter, bahkan polisi. Peristiwa ini datang dari beberapa daerah di Indonesia, kali ini seorang oknum dokter berinisial AY di Malang, Jawa Timur, diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap salah satu pasiennya di Persada Hospital Malang.
Kabar ini viral setelah korban mengunggah kronologi kejadian melalui akun sosial medianya, menurut pengakuan korban, kejadian tersebut di alami pada September 2022 lalu.
Alasan korban baru berani Speakup dikarenakan baru siap secara mental dan selama kejadian itu terjadi sampai hari ini masih meyimpan sakit hati dan trauma selain itu alasan dia Speakup agar kejadian ini tidak Kembali terjadi kepada sesamanya, Serta pelaku dapat di hukum sesuai peraturan yang berlaku.
Menurut kesaksian korban, Dokter AY diduga melakukan pemeriksaan fisik yang tidak wajar serta mencoba mengarahkan kamera ponselnya kearah tubuh korban.
Dirangkum dari berbagai sumber berikut ini, fakta-fakta kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum Dokter kepada pasien di Malang, Jawa Timur.
Melalui Postingan di akun Instagram peribadinya korban menjelasankan, pada September 2022 lalu, ia mengalami Sinusitis dan Vertigo berat. Ia memutuskan untuk periksa ke IGD Persada Hospital Malang, sesampainya di Rumah Sakit tersebut ia lalu di periksa oleh Dokter berinisial AY.
Selanjutnya AY meminta ia memberikan nomer ponsel agar dapat menerima hasil rontgen melalui Whatsapp. Namun terjadi kejanggalan, hasil rontgen hasil pemeriksaan ternyata dikirim langsung oleh AY melalui nomer pribadinya, bukan pihak administrasi Rumah Sakit.
“ Dokter umum tersebut menyuruh aku,’Mba, catat nomornya nanti pihak RS akan mengirim hasil rongentnya melalui Whatsapp,” ujar korban.
“Saya lupa waktu itu malam atau besoknya, hasil rongent tersebut dikirim melalui Whatsaap pribadinya,dan AY terus menerus Chatting, meskipun tidak saya respon,” tambahnya.
Korban juga sempat di rawat di ruang rawat inap, disinilah mulai terjadi pelecehan secara langsung kepada korban. Terangnya.
Setelah itu, dokter AY tiba-tiba mengunjungi korban dikamar rawat inap dengan dalih menjenguk. Dokter tersebut datang tanpa di damping staff perawat dengan membawa stetoskop.
Lalu, AY melakuka pemeriksaan bagian mata dan mulut. Menurut korban AY mengeluarkan stetoskop dan meminta korban untuk buka baju. Pada saat itu, korban menggunakan baju pasien rumah sakit berbentuk kimono.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh AY di area dada, korban merasa proses pemeriksaan terlalu tidak seperti biasanya. Lalu, korban mengatakan bahwa AY mengarahkan kamera ponselnya ketubuh korban.
“Dia pindah stetoskop kebagian PD kanan saya, jadi posisi baju saya benar benar terbuka, aku risih dan menutup baju. Tapi dia bilang ‘sebentar’ dan AY buru-buru mengeluarkan hpnya, posisi hpnya persis diatas badan saya. Disitu saya sangat merasa tidak nyaman, saya bilang ‘ngapain dok?’ dia jawab ‘sebentar saya lagi balas Whatsaap teman saya’, aku yakin dia bukan membalas Whatsaap tapi melakukan foto/video,” ungkap korban.
Setelah hal tersebut korban lalu menutup paksa baju yang ia kenakan, dan meminta AY untuk pergi dari kamarnya.
Usai kejadian itu, korban sempat ingin mengadukan yang AY lakukan kepada suster. Namun ia tidak berani dan mengurungkan niatnya.
“Saat itu aku sempat mau ngomong ke suster, tapi takut. Jadi aku Cuma bilang,’ sus dokter AY oranagnya emang kayak gitu ya ?’ suster bilang,’gitu gimana kak? Dokter AY sepengetahuan saya sih baik’ jadi saya mengurungkan niat buat verita,” tutupnya.
*)Publisher: (AZAA/KK)