Demo Yogyakarta Memakan Korban: Mahasiswa Amikom Rheza Sendy Pratama Gugur, Begini Kronologi Lengkapnya.
![]() |
(Demo Yogyakarta tegang, mahasiswa Amikom Rheza Sendy Pratama gugur) |
Konfirmasi dari Pihak Kampus
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, membenarkan kabar tersebut.
“Betul, dia (Rheza) salah satu mahasiswa kami. Yang bersangkutan ikut dalam aksi (unjuk rasa) di Mapolda DIY,” kata Fauzi, dikutip dari Tribun Jogja, Minggu siang.
Fauzi menambahkan bahwa pihak kampus mendapatkan informasi meninggalnya Rheza dari teman-teman almarhum. Namun, kronologi pasti terkait penyebab kematian masih dalam penelusuran.
“Kalau penyebab kematiannya, ya, informasi yang beredar, video yang beredar memang begitu. Kami belum melakukan penelusuran lebih lanjut. Hanya ini saja yang bisa kami sampaikan,” jelasnya.
Baca Berita Lainnya: Jusuf Kalla Kritik Ucapan DPR yang Picu Demo, Mahfud MD Singgung “Serakahnomics”
Kronologi Versi BEM Amikom
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Amikom Yogyakarta turut menyampaikan belasungkawa. Dalam rilis resmi, mereka menuturkan bahwa Rheza hadir dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta.
Ketika situasi memanas, motor yang ditunggangi Rheza tiba-tiba mati saat hendak berbalik arah. Pada saat bersamaan, aparat menembakkan gas air mata hingga membuat Rheza terjatuh. Rekannya yang dibonceng berhasil menyelamatkan diri, namun Rheza justru tergeletak dan disebut dihampiri aparat.
“Kematian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga cambuk bagi kita semua. Seorang mahasiswa, seorang anak bangsa, tumbang bukan karena penyakit atau musibah biasa, melainkan dalam ruang perjuangan yang seharusnya dijaga kehormatannya,” tulis BEM Amikom Yogyakarta.
Gelombang Dukacita dari Forum BEM DIY
Forum BEM se-DIY melalui akun Instagram resminya, @forumbemsediy, juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
“Kami segenap FORUM BEM DIY turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT melapangkan kuburnya, mengampuni segala khilafnya, serta menempatkan almarhum di sisi terbaik-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan,” tulis pernyataan resmi, Minggu (31/8/2025).
Mereka juga membagikan kronologi serupa mengenai insiden yang menimpa Rheza, dan menegaskan bahwa kematian ini menjadi peringatan keras atas ruang demokrasi yang seharusnya aman bagi mahasiswa.
“Kita kehilangan seorang kawan, tapi kita tak boleh kehilangan daya juang,” tegas BEM DIY.
Kesaksian Keluarga
Ayah korban, Yoyon Surono, menuturkan bahwa dirinya mengetahui kabar duka dari tetangga yang menunjukkan foto KTP putranya. Disebutkan bahwa Rheza dibawa ke RSUP Dr Sardjito setelah terkena gas air mata.
“Tapi ketika saya ke sana sudah terbujur seperti itu. Yang nganter katanya dari unit kesehatan Polda. Rombongan lain enggak ada,” kata Yoyon di rumah duka.
Yoyon juga menyebut bahwa jasad putranya ditemukan dengan sejumlah luka.
“Leher putranya patah, di perut ada banyak bekas pijakan sepatu, kepala agak bocor, sementara juga banyak sayatan di tubuhnya,” ujarnya.
Meski demikian, keluarga menyatakan menolak otopsi dan memilih untuk tidak membuat laporan hukum.
Pemakaman dan Gelombang Solidaritas
Jenazah Rheza Sendy Pratama telah dimakamkan di TPU Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman, pada Minggu (31/8/2025) sore. Prosesi pemakaman diiringi ratusan pelayat, didominasi rekan mahasiswa dan aktivis yang memberikan penghormatan terakhir.
Kematian Rheza meninggalkan duka mendalam, namun juga menjadi simbol perlawanan sekaligus refleksi bagi gerakan mahasiswa di Yogyakarta.
Publisher:
[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]