Materi IT Terbaru 2025: Perancangan Sistem Rekrutmen Online Menggunakan Metode Scoring - Detail untuk Pemula
![]() |
| (Ilustrasi 3D sistem rekrutmen online dengan metode scoring untuk pemula 2025) |
Menurut Dr. Lisa Campos (HR Analytics Researcher, 2023), “Scoring yang baik menggabungkan data objektif dan proses validasi untuk mengurangi bias dan mempercepat seleksi".
Artikel ini membahas desain sistem rekrutmen online berbasis scoring secara menyeluruh mulai konsep, arsitektur, desain data, algoritma scoring, contoh implementasi sederhana (kode Python), UX & workflow, hingga etika, keamanan, dan evaluasi.
Baca Artikel Lainnya: Materi IT Terbaru 2025: Perancangan Sistem Informasi Sederhana Berbasis Web dengan Framework Laravel
✅Gambaran Umum Sistem Rekrutmen Berbasis Scoring
✔Apa itu metode scoring dalam rekrutmen?
Metode scoring adalah model penilaian di mana setiap kandidat diberikan nilai (score) berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria diberi bobot sesuai prioritas, kemudian diakumulasikan menjadi skor akhir yang menjadi dasar penyaringan.
Contoh kriteria: pendidikan (20%), pengalaman kerja (30%), keterampilan teknis (30%), tes teknis (20%).
✔Manfaat metode scoring
-Objektivitas awal: memberikan dasar kuantitatif seleksi.
-Kecepatan: memfilter kandidat dalam jumlah besar.
-Transparansi: jika bobot dan kriteria diumumkan, proses lebih jelas.
-Reproducibility: hasil dapat direplikasi dan dianalisis.
✅Komponen Utama Sistem & Alur Kerja (Workflow)
-Formulir pendaftaran kandidat: input data CV, pendidikan, pengalaman, portofolio, berkas pendukung.
-Upload dan parsing CV: ekstraksi data menggunakan OCR / resume parsers.
-Kuesioner & tes online: skill test otomatis (MCQ, coding test).
-Engine scoring: perhitungan score berbasis aturan dan model.
-Dashboard HR: daftar kandidat terurut, filter, dan detail scoring (explainability).
-Proses lanjutan: interview, assessment center, tawaran kerja.
Tip arsitektur: pisahkan modul: UI (front-end), API (back-end), scoring engine (microservice), storage (DB), dan queue (untuk processing heavy seperti parsing & test autograde).
Baca Juga: Belajar Cyber Security 2025: Panduan Dasar Ethical Hacking untuk Pemula
✅Desain Data - Skema & Entitas Penting (tanpa tabel visual)
Untuk menyusun sistem, minimal entitas data yang dibutuhkan:
-Kandidat: id, nama, email, nomor telepon, lokasi.
-CV/Resume: file path, parsed fields (pendidikan, pengalaman, skills).
-Posisi (Job Opening): id, judul, deskripsi, kriteria & bobot (JSON).
-Aplikasi: kandidat_id, posisi_id, status, timestamp.
-Tes & Hasil: test_id, tipe (MCQ/coding), hasil skor.
-Scoring Breakdown: per-kriteria score & bobot, total_score, timestamp.
-Admin / HR User: akses, log tindakan.
Simpan kriteria & bobot sebagai JSON pada entitas posisi sehingga HR mudah mengubah bobot tanpa migrasi DB.
✅Metode Scoring - Prinsip & Formula
✔Langkah dasar membangun formula scoring
-Tentukan kriteria yang relevan: pengalaman, pendidikan, skill, hasil tes, sertifikasi, soft-skill (via questionnaire).
-Normalisasi setiap metrik agar semua berada di skala yang sama (mis. 0–100).
-Tetapkan bobot untuk tiap kriteria berdasarkan kebutuhan posisi.
-Aplikasikan agregasi: total_score = sum(weight_i * normalized_score_i)
-Tentukan threshold untuk shortlist (mis. minimal 70/100).
✔Contoh formula sederhana
Jika kriteria = {Pendidikan (20%), Pengalaman (30%), Skill (30%), Tes (20%)}:
total = 0.2 * pendidikan_score + 0.3 * pengalaman_score + 0.3 * skill_score + 0.2 * tes_score
✔Normalisasi contoh
-Pendidikan: convert level (S1=80, S2=90, S3=95) atau gunakan years * coefficient.
-Pengalaman: pengalaman_years → min(40, years) / 40 * 100 (capping).
-Skill match: jumlah skill yang cocok / total required skills × 100.
-Tes: langsung skor out of 100.
✅Menangani Bobot, Missing Data, dan Skalabilitas
✔Mengatur dinamika bobot
-Berikan HR akses untuk mengubah bobot via UI.
-Simpan riwayat bobot (versioning) untuk audit.
✔Missing data (data kandidat tidak lengkap)
-Beri nilai default konservatif (mis. skill missing → 50) atau gunakan imputation berbasis rata-rata.
-Alternatif: penalti kecil dalam skor jika field wajib kosong.
✔Skalabilitas scoring
-Proses scoring dapat berjalan asinkron (queue) untuk batch besar.
-Gunakan caching untuk hasil yang sering diakses.
✅Contoh Implementasi - Engine Scoring Sederhana (Python)
Berikut contoh minimal engine scoring menggunakan Python (untuk pemula). Implementasi ini bisa dijalankan sebagai microservice Flask atau script offline.
# scoring.py
def normalize_experience(years, cap=20):
return min(years, cap) / cap * 100
def normalize_education(level):
# contoh mapping sederhana
mapping = {'SMA': 50, 'D3': 70, 'S1': 85, 'S2': 92, 'S3': 98}
return mapping.get(level, 60)
def normalize_skill_match(required_skills, candidate_skills):
match = len(set(required_skills).intersection(set(candidate_skills)))
return (match / len(required_skills)) * 100 if required_skills else 50
def total_score(candidate, job_criteria):
edu = normalize_education(candidate.get('education_level'))
exp = normalize_experience(candidate.get('years_experience', 0))
skill = normalize_skill_match(job_criteria['required_skills'], candidate.get('skills', []))
test = candidate.get('test_score', 0)
w = job_criteria['weights'] # dict: {'education':0.2, 'experience':0.3, 'skill':0.3, 'test':0.2}
total = w['education']*edu + w['experience']*exp + w['skill']*skill + w['test']*test
return round(total, 2)
contoh penggunaan:
candidate = {'education_level':'S1','years_experience':3,'skills':['python','sql'],'test_score':78}
job_criteria = {'required_skills':['python','django','sql'],'weights':{'education':0.2,'experience':0.3,'skill':0.3,'test':0.2}}
print(total_score(candidate, job_criteria))
Penjelasan: contoh di atas mudah dipahami pemula dan dapat dikembangkan untuk memanggil data dari DB dan dieksekusi pada endpoint API.
✅Integrasi Tes Otomatis & Auto-Grading
✔Jenis tes yang umum
-MCQ (objective) - mudah di-autograde.
-Coding challenge - gunakan sandbox (Judge0, HackerRank APIs).
-Portofolio / case study - penilaian manual + rubric.
✔Alur integrasi coding test
-Kandidat mengerjakan coding pada environment (embedded editor).
-Hasil dikirim ke job queue.
-Backend memanggil judge API untuk menjalankan testcases.
-Skor dikembalikan ke scoring engine sebagai test_score.
Baca Juga: Belajar Jaringan 2025: Cara Setting Remote Access Router Mikrotik Secara Aman untuk Pemula
✅UI / UX - Dashboard Kandidat & HR
✔Prinsip desain UX
-Simplicity: form yang ringkas, autopopulate dari CV.
-Explainability: pada dashboard HR tampilkan breakdown scoring (mengapa kandidat mendapat skor X).
-Feedback loop: untuk kandidat, berikan notifikasi status (applied, shortlisted, rejected).
✔Fitur penting dashboard HR
-Filter berdasarkan total_score, lokasi, availability.
-Visualisasi distribusi skor (histogram).
-A/B testing bobot (simulate effect jika bobot berubah).
✅Keamanan, Privasi & Etika
✔Perlindungan data pribadi
-Patuhi regulasi (mis. GDPR jika berlaku, atau UU Perlindungan Data Lokal).
-Enkripsi data sensitif (password, dokumen).
-Simpan logs akses untuk audit.
✔Mengurangi bias algoritmik
-Pilih kriteria yang relevan dan dapat dibuktikan (valid).
-Lakukan fairness audit: cek apakah skor mendiskriminasi berdasarkan gender, ras, usia.
-Gunakan explainable scoring sehingga HR dapat mengintervensi keputusan otomatis.
Menurut Dr. Aisha Rahman (AI Ethics, 2024): “Sistem scoring harus transparan, dapat diaudit, dan ada mekanisme banding manual untuk kandidat.”
✅Deployment & Stack Rekomendasi (untuk pemula)
✔Teknologi & tools yang direkomendasikan
-Backend: Python (Flask/Django) atau Node.js (Express).
-Scoring microservice: Python (simple, banyak data libs).
-Database: PostgreSQL/MySQL.
-File storage: S3-compatible (minio) atau cloud storage.
-CV parsing: Resume-parser library atau layanan pihak ketiga (Affinda, Sovren).
-Coding judge: Judge0 API.
-Queue: RabbitMQ / Redis Queue.
-Deployment: Docker + Kubernetes (opsional), atau PaaS (Heroku, Render, Railway) untuk prototyping.
✔Panduan singkat deployment (prototype)
-Tulis scoring engine sebagai script Flask.
-Containerize dengan Dockerfile.
-Push image ke Docker Hub.
-Deploy ke Render atau Heroku (lebih mudah untuk pemula).
-Hubungkan DB dan atur environment variables.
✅Pengujian, Kalibrasi, dan Pemeliharaan
✔Pengujian
-Unit test untuk fungsi normalisasi & agregasi.
-Integration test: integrasi test API judge, DB.
-User Acceptance Test (UAT) dengan HR partner.
✔Kalibrasi
-Jalankan scoring pada dataset historis (data perekrutan sebelumnya) untuk kalibrasi bobot.
-Analisis korelasi skor dengan performa karyawan (jika tersedia) untuk validasi.
✔Pemeliharaan
-Logging & monitoring (Prometheus/Grafana).
-Regular retraining / re-evaluation jika scoring menggunakan ML models.
✅Contoh Kasus Praktis & Studi Mini (Alur implementasi untuk pemula)
-Posisi: Junior Backend Developer
-Kriteria: skill python(30), pengalaman(20), pendidikan(10), coding test(40).
-Workflow: candidate applies → CV parsed → coding test (Judge0) → scoring → HR reviews top-10.
-Implementasi cepat: gunakan stack Flask + SQLite + Judge0 sandbox + simple HTML form.
-Ideal untuk tugas kuliah atau MVP sebelum integrasi penuh.
✅Tantangan Umum & Solusi
-Parsing CV tidak rapi → gunakan form wajib di samping upload CV.
-Bias pada kriteria pendidikan → gunakan skill-based weighting lebih besar.
-Penolakan kandidat tanpa penjelasan → sediakan feedback ringkas (mis. “Tidak memenuhi threshold teknis”).
-Skalabilitas saat 10k aplikasi → batch processing & autoscaling microservices.
Kesimpulan
Perancangan sistem rekrutmen online berbasis metode scoring adalah kombinasi kerja antara rekayasa perangkat lunak, data engineering, HR domain knowledge, dan etika AI. Untuk pemula: mulai dari model sederhana (rule-based scoring) yang transparan, validasi dengan data historis, lalu kembangkan ke automasi lebih kompleks jika dibutuhkan. Prioritaskan explainability, keamanan data, dan fairness.
Publisher/Penulis:
[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]
Referensi
Cappelli, P. (2019). Talent on Demand: Managing Talent in an Age of Uncertainty.
Barocas, S., Hardt, M., & Narayanan, A. (2019). Fairness and Machine Learning: Limitations and Opportunities.
Dr. Lisa Campos, HR Analytics publications (2023) - papers on scoring in recruitment.
Judge0 API documentation - for integrating coding test judge. https://judge0.com
RFC 7807 / OWASP - best practices on API error handling & web security. https://owasp.org
GDPR guidance - for data protection principles if applicable. https://gdpr.eu
Sculley, D., et al. (2015). Hidden Technical Debt in Machine Learning Systems. (Google Research) - considerations for production ML systems.
Practical articles & tutorials: Flask, Docker, PostgreSQL official docs.
