Panduan Lengkap Memahami Morfologi Bahasa untuk Mahasiswa FBS Semester Awal
![]() |
| (Ilustrasi 3D mahasiswa mempelajari morfologi bahasa Indonesia secara visual) |
Artikel komprehensif ini menjelaskan konsep dasar morfem, jenis-jenis afiks, proses morfologis, pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia, serta penerapan analisis morfologi dalam penulisan akademik.
Penjelasan dilengkapi pendapat ahli, contoh, dan implementasi sederhana agar mudah dipahami mahasiswa pemula. Seluruh pembahasan juga disusun dengan pendekatan SEO agar informatif sekaligus ramah mesin pencari.
Baca Artikel Lainnya: Panduan Dasar Menulis Esai Sastra Sesuai Standar Akademik untuk Mahasiswa Baru
✅Pengertian Morfologi
Morfologi adalah studi tentang struktur internal kata dan perubahan makna yang terjadi melalui proses kebahasaan. Kata-kata yang kita gunakan sehari-hari tidak hadir begitu saja; sebagian besar terbentuk melalui proses morfologis seperti afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan.
✔Definisi Menurut Ahli
Beberapa ahli linguistik memberikan batasan yang menegaskan pentingnya morfologi:
- Ramlan (2009) menjelaskan bahwa morfologi membahas bentuk kata, proses pembentukannya, serta dampak perubahan bentuk terhadap makna.
- Kridalaksana (2008) menegaskan bahwa morfologi mencakup proses penciptaan kata baru dan variasi kata dalam suatu bahasa.
- Katamba (1993) menyatakan bahwa morfologi adalah kajian tentang pola dan aturan pembentukan kata yang bersifat produktif dalam suatu bahasa.
- Chaer (2012) menekankan bahwa morfologi mempelajari morfem sebagai unit terkecil yang bermakna.
✔Implementasi Singkat
Ketika mahasiswa memahami morfologi, mereka dapat:
- Menganalisis bentuk kata seperti berlari, memasak, kedatangan.
- Memahami bagaimana makna berubah ketika afiks ditambahkan.
- Menguraikan struktur kata untuk kebutuhan penelitian dan analisis teks.
✅Konsep Dasar dalam Morfologi
Sebelum masuk ke proses pembentukan kata, mahasiswa harus memahami konsep inti berupa morfem dan alomorf.
✔Morfem: Satuan Terkecil yang Bermakna
Morfem adalah unsur pembentuk kata yang masih mempunyai makna. Morfem tidak dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih kecil tanpa kehilangan maknanya.
Jenis Morfem:
Morfem bebas
Dapat berdiri sendiri sebagai kata.
Contoh: buku, rumah, datang.
Morfem terikat
Tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh: meN-, ber-, -kan, -i, ke-, pe-.
Morfem leksikal
Mengandung makna kamus.
Contoh: makan, minum, tidur, tulis.
Morfem gramatikal
Memberikan makna gramatikal.
Contoh: ber-, di-, ter-, -an.
✔Alomorf
Alomorf adalah variasi bentuk suatu morfem yang timbul karena pengaruh lingkungan fonologis.
Contoh Alomorf MeN:
- meN- + tulis → menulis
- meN- + pukul → memukul
- meN- + sapu → menyapu
- meN- + gali → menggali
Menurut Bloomfield (1933), perubahan bentuk afiks yang tetap membawa makna sama disebut alomorf, dan fenomena ini lazim ditemukan dalam bahasa aglutinatif seperti Bahasa Indonesia.
✔Implementasi
Dengan memahami alomorf, mahasiswa dapat memetakan pola perubahan fonem dalam afiksasi dan menghindari kesalahan penulisan seperti mensapu atau membaca yang tidak sesuai aturan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Memahami Fonologi Dasar Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Baru
✅Proses Pembentukan Kata dalam Morfologi Bahasa Indonesia
Proses morfologis adalah cara suatu kata dibentuk dari gabungan morfem. Bahasa Indonesia memiliki beberapa proses utama:
✔Afiksasi (Pembubuhan Afiks)
Afiksasi adalah penambahan morfem terikat pada kata dasar.
Jenis Afiks dalam Bahasa Indonesia:
- Prefiks (awalan): meN-, ber-, di-, ter-, pe-, ke-, se-
- Sufiks (akhiran): -kan, -i, -an
- Infix (sisipan): -el-, -er-, -em-
- Konfiks: ke- -an, pe- -an, ber- -an, peng- -an
Pendapat Ahli:
Haspelmath (2002) menyatakan bahwa afiksasi adalah proses paling produktif yang membentuk kelas kata baru dalam banyak bahasa, termasuk Indonesia.
Contoh Implementasi:
- meN- + makan → memakan
- ber- + karya → berkarya
- ke- -an + besar → kebesaran
- peng- -an + ajar → pengajaran
✔Reduplikasi (Pengulangan)
Reduplikasi adalah pengulangan sebagian atau seluruh morfem dasar.
Jenis Reduplikasi:
-Reduplikasi penuh: rumah → rumah-rumah
-Reduplikasi sebagian: pukul → pepukul (jarang digunakan dalam BI modern
-Reduplikasi bermakna semu: laki-laki
-Reduplikasi berimbuhan: berlari → berlari-lari
Pendapat Ahli:
Menurut Chaer (2008), reduplikasi dalam Bahasa Indonesia bisa memberikan makna jamak, intensitas, atau menyerupai sifat tertentu.
✔Pemajemukan (Kata Majemuk)
Pemajemukan adalah penggabungan dua kata dasar yang menghasilkan makna baru.
Contoh:
-Rumah sakit
-Kapal selam
-Tanggung jawab
-Matahari
Ciri-ciri:
-Tidak bisa disisipi morfem lain.
-Maknanya seringkali tidak literal.
✔Derivasi dan Infleksi
Meskipun Bahasa Indonesia lebih aglutinatif daripada inflektif, tetap ada perbedaan fungsi afiks:
-Derivasi: menghasilkan kelas kata baru.
Contoh: ajar → mengajar (verba) → pengajar (nomina)
-Infleksi: memberikan fungsi gramatikal.
Contoh: berlari (verba intransitif) → berlarian (penanda iteratif)
✅Analisis Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Analisis morfologi dilakukan dengan menguraikan kata ke dalam morfem pembentuknya.
✔Langkah-Langkah Analisis Morfologi
-Identifikasi kata dasar
-Pisahkan morfem terikat (afiks)
-Tentukan jenis afiks dan prosesnya
-Analisis fungsi gramatikal dan perubahan makna
-Hubungkan dengan konteks kalimat
✔Contoh Analisis
1. Kata “memperjuangkan”
Morfem dasar: juang
Afiks: memper-, -kan
Jenis proses: konfiks
Makna: melakukan tindakan untuk memperjuangkan sesuatu
2. Kata “berkebun”
Dasar: kebun
Afiks: ber-
Makna: melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kebun
3. Kata “ketidaksopanan”
Dasar: sopan
Afiks: ke- -an + tidak (prefiks negatif)
Makna: keadaan tidak sopan
✅Fungsi Morfologi dalam Studi Bahasa dan Akademik
✔Memahami Struktur Kata
Morfologi membantu mahasiswa memahami bagaimana kata dibentuk sehingga dapat menganalisis teks secara lebih mendalam.
✔Membantu Menyusun Kalimat Efektif
Dengan memahami morfem dan afiks, mahasiswa dapat memilih bentuk kata yang tepat untuk tulisan akademik.
✔Penting untuk Kajian Linguistik Lanjutan
Morfologi menjadi fondasi untuk:
-Sintaksis
-Semantik
-Analisis wacana
-Stilistika
-Morfosintaksis
✔Mendukung Penelitian Bahasa
Mahasiswa yang mengambil tugas penelitian struktural, semantik, atau pembelajaran bahasa Indonesia akan sangat terbantu dengan analisis morfologi.
Baca Juga: Dasar-Dasar Pasar Modal dan Investasi Saham untuk Mahasiswa Ekonomi Terbaru.
✅Kesalahan Umum Mahasiswa dalam Memahami Morfologi
✔Menganggap Morfem Sama dengan Suku Kata
Padahal morfem berbasis makna, sementara suku kata berbasis bunyi.
✔Salah dalam Menganalisis Alomorf
Contoh kesalahan:
menulis mensapu → seharusnya menyapu
✔Tidak Memahami Fungsi Afiks
Banyak kesalahan muncul karena hanya menghafal, bukan memahami fungsi.
✔Tidak Menguasai Konteks
Analisis morfologi harus melihat konteks kalimat, bukan memotong kata secara kaku.
✅Penerapan Morfologi untuk Mahasiswa
✔Untuk Tugas Analisis Struktural
Mahasiswa dapat menguraikan struktur kata menggunakan langkah analisis morfologis.
✔Untuk Penulisan Esai atau Paper
Pemilihan kata yang tepat bergantung pada pemahaman afiks dan jenis kata.
✔Untuk Pemahaman Kosakata Baru
Pengetahuan tentang morfem membantu memperkaya kosa kata melalui pola.
✔Untuk Pengajaran Bahasa
Mahasiswa pendidikan bahasa dapat menggunakan konsep morfologi untuk mengajarkan pembentukan kata kepada siswa.
Kesimpulan
Morfologi adalah fondasi penting dalam linguistik yang harus dipahami mahasiswa semester awal. Melalui pemahaman morfem, afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, dan analisis kata, mahasiswa akan mampu menguraikan struktur bahasa secara lebih ilmiah dan akurat. Dengan pemahaman morfologi yang kuat, proses penulisan, penelitian, dan pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih efektif dan terarah.
Publisher/Penulis:
[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]
Daftar Referensi
Bloomfield, L. (1933). Language. Holt.
Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Rineka Cipta.
Haspelmath, M. (2002). Understanding Morphology. Hodder Arnold.
Katamba, F. (1993). Morphology. Macmillan.
Kridalaksana, H. (2008). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Gramedia.
Ramlan, M. (2009). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. UGM Press.
