10 Panduan Merancang Program Penguatan Pendidikan Karakter untuk Guru dan Mahasiswa 2025

Temukan 10 panduan lengkap merancang program penguatan pendidikan karakter yang relevan dan aplikatif untuk guru dan mahasiswa di tahun 2025.

(Ilustrasi program penguatan pendidikan karakter 2025 untuk guru dan mahasiswa)
PortalJatim24.com - Edukasi - Pendidikan karakter menjadi fondasi penting dalam pembentukan generasi berintegritas dan berdaya saing tinggi di era 5.0. Bukan sekadar pengetahuan kognitif, karakter menentukan cara siswa dan mahasiswa menghadapi tantangan kehidupan dan bersosialisasi secara etis. Oleh karena itu, guru dan mahasiswa pendidikan wajib memahami bagaimana cara merancang program penguatan pendidikan karakter yang efektif, adaptif, dan kontekstual.

Menurut Kemendikbudristek (2022), penguatan pendidikan karakter adalah strategi utama pendidikan nasional untuk menciptakan SDM unggul yang menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: 10 Cara Memahami Pembelajaran Inklusif: Panduan untuk Guru dan Mahasiswa PGSD 2025

Apa Itu Program Penguatan Pendidikan Karakter?

Program penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam aktivitas pembelajaran, kehidupan kampus/sekolah, hingga komunitas. PPK melibatkan proses internalisasi nilai melalui teladan, pembiasaan, dan refleksi.

Nilai-nilai Utama dalam PPK (Berdasarkan Kemendikbud)

-Religius

-Nasionalis

-Mandiri

-Gotong royong

-Integritas

Mengapa Guru dan Mahasiswa Perlu Merancang Program PPK?

-Mengintegrasikan nilai karakter ke dalam pembelajaran

-Agar pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademik, namun juga pada moral dan etika.

-Mempersiapkan lulusan yang berdaya saing dan berkepribadian kuat

-Mahasiswa sebagai calon pendidik perlu memahami cara membentuk karakter siswa sejak dini.

-Mewujudkan budaya akademik yang sehat dan inklusif

Program ini dapat mengurangi intoleransi, bullying, dan sikap apatis di lingkungan kampus.

10 Panduan Merancang Program Penguatan Pendidikan Karakter 2025

✔Identifikasi Nilai Karakter yang Relevan

Setiap institusi atau kelas memiliki tantangan karakteristik masing-masing. Misalnya, di lingkungan kampus urban, nilai toleransi dan integritas harus ditekankan lebih dalam.

Contoh: Di SMA dengan kasus intoleransi, maka program PPK harus menekankan nilai kebhinekaan dan empati lintas agama.

✔Tentukan Tujuan Program yang Spesifik dan Terukur

Hindari tujuan umum seperti "menumbuhkan karakter baik". Gunakan indikator perilaku nyata.

Contoh: “80% siswa mampu menunjukkan sikap tolong-menolong selama kegiatan proyek kelas.”

✔Rancang Kegiatan Berbasis Pengalaman (Experiential Learning)

Karakter tidak bisa ditanamkan lewat ceramah saja. Gunakan metode proyek sosial, drama, pengabdian masyarakat.

Contoh: Mahasiswa PGSD menyusun proyek kunjungan ke panti asuhan untuk mengembangkan empati dan gotong royong.

✔Libatkan Seluruh Komponen Sekolah/Kampus

PPK bukan tanggung jawab guru saja. Libatkan dosen, orang tua, dan lingkungan kampus secara kolektif.

Contoh: Kolaborasi antara dosen, HIMA, dan pihak kampus dalam program kampus bebas bullying.

✔Gunakan Media Digital Interaktif

Manfaatkan teknologi seperti video animasi, e-book, platform diskusi daring untuk menyampaikan nilai karakter secara menarik.

Contoh: Membuat video pendek tentang kejujuran yang ditayangkan di awal kelas daring.

✔Integrasikan PPK ke dalam Mata Kuliah atau RPP

Jangan buat program sebagai kegiatan tambahan semata. Gabungkan dalam perencanaan pembelajaran.

Contoh: Dalam mata kuliah “Pendidikan Pancasila”, mahasiswa diminta merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

✔Lakukan Refleksi dan Evaluasi Berkala

Evaluasi program secara kualitatif dan kuantitatif. Gunakan instrumen seperti observasi sikap, jurnal reflektif, atau survey.

Contoh: Mahasiswa membuat refleksi mingguan tentang sikap mereka dalam kelompok diskusi.

✔Berikan Penguatan Positif dan Teladan Konsisten

Nilai karakter tumbuh lewat keteladanan. Guru dan dosen harus konsisten menjadi contoh perilaku karakter.

Contoh: Dosen datang tepat waktu dan menghargai pendapat mahasiswa dalam diskusi kelas.

✔Kembangkan Modul atau Buku Saku Karakter

Buat panduan singkat berisi nilai-nilai utama, contoh aplikatif, dan studi kasus.

Contoh: Mahasiswa membuat buku saku “5 Nilai Karakter Mahasiswa Berintegritas”.

✔Bangun Budaya Apresiasi di Lingkungan Pendidikan

Apresiasi penting dalam menumbuhkan motivasi internal siswa dan mahasiswa.

Contoh: Memberikan penghargaan simbolik kepada siswa yang menunjukkan sikap gotong royong.

Contoh Program Penguatan Pendidikan Karakter Mahasiswa PGSD

Nama Program: "Sahabat Inklusif"

Tujuan: Menumbuhkan empati dan solidaritas pada siswa difabel di SD mitra.

Kegiatan:

-Pelatihan Mahasiswa tentang pendidikan inklusif

-Observasi dan pengajaran terbimbing

-Refleksi tertulis

-Durasi: 4 minggu (1 pertemuan/minggu)

Evaluasi:

-Rubrik observasi sikap empati

-Wawancara dengan guru pamong

FAQ Seputar Pendidikan Karakter

Apakah pendidikan karakter bisa diajarkan secara daring?

Ya, jika menggunakan metode reflektif, proyek sosial daring, dan video interaktif.

Apakah semua nilai karakter harus diajarkan sekaligus?

Tidak. Fokus pada 2-3 nilai utama sesuai konteks siswa/mahasiswa.

 Apa peran mahasiswa dalam PPK?

Sebagai penggerak dan pelaku langsung dalam program berbasis komunitas.

Menurut Ahli: Pendidikan Karakter Era Digital

Menurut Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag, pendidikan karakter modern harus kontekstual, berbasis pengalaman dan teknologi. Ia menekankan pentingnya membiasakan nilai luhur sejak dini melalui pembiasaan sosial yang terstruktur dan contoh nyata dari guru dan dosen.

Sementara itu, Dr. Nurul Zuriah (2023) menyebutkan bahwa “pendidikan karakter bukan hanya domain guru agama, melainkan tanggung jawab semua mata pelajaran.”

Penutup

Merancang program penguatan pendidikan karakter bukanlah tugas sepele, tetapi kebutuhan fundamental di era kompetensi dan teknologi. Guru dan mahasiswa perlu membekali diri dengan pendekatan yang sistematis, kontekstual, dan aplikatif. Dengan mengintegrasikan nilai karakter dalam kurikulum dan kehidupan kampus, kita membentuk SDM yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana.

Baca Juga: 10 Langkah Menyusun Media Ajar Interaktif bagi Mahasiswa Pendidikan Lengkap 2025

Publisher/Penulis:[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]


Referensi

Kemendikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Pendidikan Karakter.

Armai Arief. (2021). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Islam dan Pancasila.

Nurul Zuriah. (2023). Pendidikan Moral dan Karakter dalam Perspektif Komprehensif. Bandung: Remaja Rosdakarya.