Solidaritas Palestina: Universitas Brawijaya Kampus Pertama Indonesia Kirim Tim Medis dan Donasi ke Gaza

UB mengirimkan dua dokter relawan ke Gaza bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia dan Rahmah Worldwide.

(Ilustrasi relawan Universitas Brawijaya dukung Gaza di depan gedung rektorat UB)

PortalJatim24.com - Malang, Universitas Brawijaya (UB) mencatat sejarah sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang secara resmi mengirimkan tim dokter sebagai relawan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Langkah ini dilakukan melalui kolaborasi UB bersama Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Rahmah World Wide.

Tim dokter UB terdiri dari dua dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran, yakni Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N.(K), FIPP dan Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT. Keduanya akan bertugas sebagai relawan medis selama dua pekan di Rumah Sakit An-Nasr dan Rumah Sakit Eropa, Gaza.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyatakan bahwa kehadiran tim UB di Gaza merupakan bentuk nyata keberpihakan ilmu kepada kemanusiaan. "Ini adalah wujud keberanian sejati, hadir ketika dunia paling membutuhkan. Ilmu tidak boleh hanya tinggal di kampus, tetapi juga harus menjadi pelita di medan krisis kemanusiaan," ujar Widodo.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Rawan Korupsi dan Gagal Implementasi, TII Ungkap Risiko Sistemik

Donasi Lebih dari Rp1 Miliar untuk Gaza

Dalam mendukung misi kemanusiaan ini, UB berhasil menggalang dana lebih dari Rp1 miliar. Rinciannya adalah Rp700 juta dari alumni Fakultas Kedokteran UB, Rp290 juta dari sivitas akademika UB, dan sisanya berasal dari donasi masyarakat melalui akun resmi UB Palestine Solidarity.

Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli berbagai alat kesehatan dan logistik, seperti:

-Mesin Ultrasonografi (USG)

-Jarum anestesi

-Bone graft untuk operasi rekonstruksi tulang

-Obat-obatan esensial

-Logistik medis lainnya

Sebagian besar alat dan obat akan dibawa langsung ke Gaza oleh tim relawan, sementara sisanya disalurkan melalui jaringan distribusi BSMI.

Bentuk Diplomasi Kemanusiaan

Langkah UB ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan dunia internasional, terutama dalam konteks diplomasi kemanusiaan. Di tengah kondisi krisis di Gaza, kehadiran tenaga medis profesional dari Indonesia menjadi angin segar bagi korban yang membutuhkan penanganan cepat dan profesional.

Gerakan ini juga menjadi cermin bagaimana institusi pendidikan tinggi bisa mengambil peran aktif dan transformatif dalam isu-isu global yang bersifat kemanusiaan.

Baca Juga: KPK Beri Peringatan ke Pemkab Blitar Soal Pokir DPRD, Diminta Tingkatkan Transparansi Anggaran

 Publisher:[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]