10 Panduan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Publikasi Internasional dan Nasional, Terbaru 2025
![]() |
(Ilustrasi 3D mahasiswa menulis artikel ilmiah untuk publikasi 2025) |
Artikel ini menyajikan 10 panduan lengkap untuk menulis artikel ilmiah yang siap dipublikasikan, dilengkapi dengan penjelasan ahli, contoh penerapan, tips praktis, serta abstrak versi Inggris.
Baca Artikel Lainnya: 10 Tips & Cara Menyusun Landasan Teori Skripsi agar Tidak Plagiasi, Terbaru 2025
✅Apa Itu Artikel Ilmiah?
Artikel ilmiah adalah tulisan akademik yang sistematis, didasarkan pada data empiris atau kajian teoritis, serta dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Menurut Day & Gastel (2012), artikel ilmiah merupakan sarana utama untuk menyampaikan penemuan baru dan meneguhkan reputasi peneliti di komunitas akademik.
✅Mengapa Publikasi Ilmiah Sangat Penting?
Publikasi tidak sekadar syarat akademik, melainkan juga:
-Meningkatkan reputasi peneliti dan institusi.
-Menyebarkan pengetahuan baru kepada masyarakat luas.
-Menjadi tolok ukur kualitas penelitian.
-Mendukung jenjang karier akademik dosen, mahasiswa, maupun praktisi.
Menurut Sugiyono (2019), publikasi adalah bentuk pertanggungjawaban ilmiah agar hasil penelitian dapat diuji dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca Juga: 10 Cara & Contoh Menulis Latar Belakang Masalah Penelitian yang Tepat, Terstruktur (2025)
✅Berikut 10 Panduan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Publikasi Internasional dan Nasional
☑Menentukan Topik yang Relevan dan Mutakhir
Topik adalah jantung dari artikel ilmiah. Topik harus:
-Relevan dengan bidang studi.
-Memiliki kebaruan (novelty).
-Berdampak praktis maupun teoritis.
Menurut Creswell (2018), topik penelitian yang kuat adalah yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memperkaya teori yang sudah ada.
Contoh:
Bidang kesehatan → Penggunaan AI untuk deteksi dini kanker payudara.
Bidang pendidikan → Pemanfaatan ChatGPT dalam meningkatkan keterampilan menulis akademik mahasiswa.
☑Menyusun Judul yang Informatif
Judul adalah “pintu masuk” artikel Anda.
Menurut Hartley (2008), judul sebaiknya singkat (10–15 kata), jelas, dan mencerminkan isi penelitian.
Contoh Judul yang Kuat:
“Pemanfaatan ChatGPT dalam Menyusun Karya Ilmiah: Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia”
Baca Juga: 10 Teknik & Contoh Menulis Rumusan Masalah dalam Proposal Skripsi, Terbaru 2025
☑Menulis Abstrak yang Efektif
Abstrak harus ringkas (150-250 kata), tetapi mampu mencerminkan keseluruhan isi artikel: latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
Menurut Swales & Feak (2012), abstrak yang baik dapat “menjual” artikel agar dibaca lebih lanjut.
Contoh Abstrak (Bahasa Indonesia):
Penelitian ini menganalisis peran kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan kualitas penulisan akademik mahasiswa. Menggunakan metode survei terhadap 300 mahasiswa dari lima universitas, penelitian ini menemukan bahwa 78% responden merasa terbantu dengan AI dalam merumuskan ide dan memperbaiki tata bahasa. Namun, 62% responden menekankan pentingnya bimbingan dosen untuk menjaga orisinalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AI dapat menjadi alat bantu, bukan pengganti, dalam pembelajaran menulis akademik.
Contoh Abstract (English Version):
This study analyzes the role of artificial intelligence (AI) in enhancing students’ academic writing quality. Using a survey method involving 300 students from five universities, the research found that 78% of respondents benefited from AI in generating ideas and improving grammar. However, 62% emphasized the importance of lecturer guidance to maintain originality. The findings suggest that AI serves as a supportive tool rather than a replacement in academic writing development.
☑Menyusun Pendahuluan yang Terstruktur
Pendahuluan harus memuat:
-Latar belakang masalah.
-Gap penelitian (celah yang belum diteliti).
-Tujuan penelitian.
-Urgensi penelitian.
Menurut Sugiyono (2021), pendahuluan harus menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan tidak hanya replikasi, tetapi menawarkan kontribusi baru.
Implementasi Singkat:
Tuliskan data global tentang isu penelitian, kutip hasil penelitian terdahulu, tunjukkan kekurangan, lalu jelaskan apa yang Anda tawarkan.
☑Menyusun Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memperkuat landasan teoritis artikel.
Menurut Riduwan (2015), tinjauan pustaka harus sistematis, bukan sekadar kumpulan ringkasan artikel.
Tips Praktis:
-Gunakan minimal 20 sumber mutakhir (5 tahun terakhir).
-Prioritaskan jurnal Scopus, Sinta, atau WoS.
-Gunakan reference manager (Mendeley, Zotero, EndNote).
☑Mendeskripsikan Metode Penelitian
Metode menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan.
Menurut Kerlinger (2006), metode penelitian menentukan validitas hasil.
Elemen yang harus ada:
-Jenis penelitian (kuantitatif, kualitatif, atau mixed).
-Populasi dan sampel.
-Teknik pengumpulan data.
-Alat/instrumen penelitian.
-Teknik analisis data.
Contoh Implementasi:
Jenis penelitian kuantitatif, metode survei, sampel 300 mahasiswa, instrumen berupa kuesioner Google Form, analisis data dengan SPSS dan SmartPLS.
Baca Juga: 10 Tips Menentukan Judul Skripsi yang Baik dan Benar agar Mudah Disetujui (Terbaru 2025)
☑Menulis Hasil Penelitian
Hasil penelitian menyajikan data objektif.
Menurut Miles & Huberman (1994), penyajian data yang baik mempermudah pembaca dalam memahami temuan.
Tips:
-Gunakan tabel, grafik, atau diagram.
-Jangan interpretasi berlebihan di bagian hasil (interpretasi masuk ke pembahasan).
☑Menyusun Pembahasan
Pembahasan menghubungkan hasil penelitian dengan teori, literatur, dan konteks praktis.
Menurut Creswell (2018), pembahasan adalah bagian untuk menjelaskan “mengapa hasil seperti itu” dan “apa implikasinya”.
Contoh Implementasi:
Jika penelitian menemukan AI meningkatkan keterampilan menulis, diskusikan bagaimana hal itu mendukung teori scaffolding learning dan implikasinya bagi dosen dalam mendesain kurikulum.
☑Menulis Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan harus ringkas, padat, dan menjawab rumusan masalah.
Menurut Bungin (2017), kesimpulan bukan ringkasan panjang, tetapi jawaban tegas berdasarkan data.
Tips:
-Berikan rekomendasi praktis.
-Sertakan saran untuk penelitian selanjutnya.
☑Menyusun Daftar Pustaka Sesuai Kaidah
Daftar pustaka mencerminkan kredibilitas artikel.
Menurut APA (2020), konsistensi gaya sitasi meningkatkan kepercayaan reviewer.
Contoh Format (APA 7th Edition):
Creswell, J. W. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications.
Kesimpulan
Menulis artikel ilmiah untuk publikasi nasional maupun internasional membutuhkan keterampilan, kedisiplinan, dan pemahaman standar ilmiah. Dengan mengikuti 10 panduan di atas, penulis dapat meningkatkan peluang artikelnya diterima di jurnal bereputasi.
Publikasi bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan global.
Publisher/Penulis:
[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]
Daftar Pustaka
APA. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association (7th ed.). APA.
Bungin, B. (2017). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Kencana.
Creswell, J. W. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications.
Day, R. A., & Gastel, B. (2012). How to Write and Publish a Scientific Paper. Cambridge University Press.
Hartley, J. (2008). Academic Writing and Publishing. Routledge.
Kerlinger, F. N. (2006). Foundations of Behavioral Research. Wadsworth.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis. Sage Publications.
Riduwan. (2015). Dasar-dasar Penelitian. Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Swales, J., & Feak, C. (2012). Academic Writing for Graduate Students. University of Michigan Press.