Kasus Keracunan MBG di Tulungagung: 68 Siswa Dirawat, Emil Dardak Tutup Sementara SPPG dan Sampel Diuji BPOM

Sebanyak 68 siswa di Tulungagung mengalami keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah Jawa Timur dan BPOM turun tangan,
(Ilustrasi Emil Dardak mengawasi anak-anak sekolah makan program Makanan Bergizi Gratis versi ilustrasi 3D realistis)
PortalJatim24.com - Berita Terkini - Sebanyak 68 siswa dari dua sekolah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), program prioritas nasional untuk anak sekolah. Peristiwa ini terjadi sejak Senin (13/10/2025) hingga Rabu (15/10/2025) dan melibatkan siswa dari SMP Negeri 1 Boyolangu serta SD Negeri 1 Tanggung.

Menurut laporan, 63 siswa dirawat di puskesmas, sementara lima siswa lainnya harus dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat karena kondisi yang lebih serius. Semua korban kini telah mendapatkan penanganan medis, dan biaya pengobatan ditanggung penuh oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca Berita Lainnya: KPI dan DPR Soroti Trans7: Program “Xpose Uncensored” Trans7 Resmi Dibekukan Sementara di Nilai Pelanggaran Etika

SPPG Ditutup Sementara, Pemerintah Lakukan Penelusuran Penyebab

Menindaklanjuti kasus ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan penyebab pasti dari kasus keracunan tersebut.

“Sebagaimana peristiwa-peristiwa sebelumnya seperti di Pamekasan, Bojonegoro, dan Lamongan, sampel makanan langsung dikirim ke laboratorium BPOM untuk diuji,” kata Emil Dardak dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Sebagai langkah pencegahan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan MBG di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, untuk sementara dilarang beroperasi hingga hasil uji laboratorium keluar.

SPPG tersebut diketahui melayani 21 sekolah, terdiri atas 17 PAUD/TK, 6 SD/MI, serta beberapa sekolah menengah seperti SMAN 1 Campurdarat, MA Darussalam Ngentrong, SMPN 1 Boyolangu, dan MTs Darussalam Ngentrong.

Proses Uji BPOM Jadi Penentu Dibukanya Kembali SPPG

Wakil Gubernur Emil Dardak menegaskan, SPPG hanya akan dibuka kembali setelah ada jaminan keamanan pangan dari hasil uji laboratorium BPOM.

“Setelah ada keyakinan bahwa produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, maka SPPG akan dibuka kembali,” ujarnya.

Emil menambahkan, langkah penghentian sementara ini merupakan prosedur standar operasional (SOP) untuk menjamin keamanan program MBG agar tidak menimbulkan kejadian serupa di wilayah lain.

Baca Juga: Kejati Jatim Tahan Empat Tersangka Korupsi BSPS Sumenep: Kerugian Negara Capai Rp26,3 Miliar

Pemerintah Pastikan Evaluasi Menyeluruh Program MBG

Kasus keracunan di Tulungagung menambah daftar peristiwa serupa yang sebelumnya terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur. Pemerintah provinsi memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi dan pengawasan kualitas MBG di seluruh satuan pendidikan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak yang menerima manfaat dari program Makanan Bergizi Gratis benar-benar mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan berkualitas,” tegas Emil.

Pihak BPOM sendiri saat ini tengah melakukan pengujian menyeluruh terhadap sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan, mulai dari bahan mentah, proses masak, hingga penyajian.

Penutup

Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh penyelenggara program MBG di daerah agar memperketat standar kebersihan dan distribusi makanan.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama BGN dan BPOM berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan, evaluasi, dan transparansi program gizi nasional demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

Publisher/Red:

[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]