Posyandu Lansia: 64 Lansia di Blitar Keracunan Makanan
![]() |
(foto-pasien-korban-keracunan-posyandu-lansia-di-blitar-dok-polres-blitar) |
PORTAL JATIM24 - Blitar – Sebanyak 64 lansia di Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, mengalami keracunan makanan usai mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan di Posyandu Lansia pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kasus ini menyita perhatian karena melibatkan puluhan warga lanjut usia yang awalnya hanya ingin menjaga kesehatan.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi itu mencakup senam bersama, pengecekan tekanan darah, dan penimbangan berat badan. Seusai kegiatan, peserta lansia menerima konsumsi berupa kolak kacang hijau dan pisang yang disediakan oleh kader Posyandu Dusun Sidorejo.
Namun keesokan harinya, puluhan lansia mulai menunjukkan gejala yang mengarah pada keracunan, seperti mual, muntah, diare, dan tubuh lemas.
“Mulai malam hari sudah ada yang mengeluh sakit. Paginya, jumlahnya bertambah banyak, lalu kami bawa ke Puskesmas Boro,” ujar Bidan Desa Sidomulyo, seperti dikutip dari laporan Kumparan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar langsung turun ke lokasi bersama aparat kepolisian untuk melakukan penanganan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Christine Indrawati, makanan yang disajikan diduga menjadi sumber utama keracunan.
“Makanan yang dibagikan adalah kolak kacang hijau. Kolak ini dimasak pada Jumat malam dan disajikan Sabtu pagi. Karena disimpan terlalu lama, kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri,” jelas Christine kepada wartawan.
Lebih lanjut, Christine mengungkapkan bahwa rasa kolak juga sudah terdeteksi tidak wajar. “Kolaknya terasa masam saat dicoba. Itu menandakan adanya proses fermentasi atau pembusukan,” tambahnya.
Tak hanya peserta posyandu, pembuat kolak beserta suami dan anaknya juga mengalami gejala serupa. Ini memperkuat dugaan bahwa sumber keracunan berasal dari makanan yang sama.
Sampel Makanan Diuji Lab
Sebagai langkah investigasi lanjutan, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar telah mengambil sampel kolak untuk diuji di laboratorium. Hasil uji ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengambil tindakan lebih lanjut serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami sudah kirimkan sampel ke laboratorium. Hasilnya akan menjadi dasar kami dalam melakukan evaluasi kegiatan Posyandu,” kata Christine.
Imbauan untuk Kegiatan Posyandu
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara kegiatan sosial, terutama yang melibatkan kelompok rentan seperti lansia. Pemerintah daerah mengimbau agar makanan yang dibagikan dalam kegiatan Posyandu diperhatikan dari sisi keamanan pangan dan penyimpanan.
“Ke depan, makanan sebaiknya disiapkan dengan standar kebersihan yang lebih ketat, atau melibatkan tenaga medis untuk pengecekan awal sebelum dibagikan,” imbau pihak Dinas Kesehatan.
*( Publisher (AZAA/KK)