Panduan Lengkap Membuat Kuesioner Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Mahasiswa Manajemen 2025
![]() |
(Ilustrasi 3D mahasiswa menyebar kuesioner manajemen SDM ke warga desa 2025) |
Menurut Hair et al. (2010), keberhasilan penelitian kuantitatif sangat dipengaruhi oleh kualitas instrumen penelitian, terutama kuesioner. Senada dengan itu, Prof. Sutrisno Hadi, pakar metode penelitian Indonesia, menyatakan bahwa "instrumen yang tidak valid hanya akan menghasilkan data yang menyesatkan."
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara detail bagaimana menyusun kuesioner yang baik dan benar dalam bidang MSDM, khususnya untuk kebutuhan tugas akhir mahasiswa Manajemen 2025.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana untuk Proyek Mahasiswa FEB 2025
Pengertian Kuesioner MSDM
Kuesioner MSDM adalah daftar pertanyaan tertulis yang disusun secara sistematis untuk mengumpulkan informasi mengenai variabel-variabel dalam ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia, seperti rekrutmen, pelatihan, motivasi, kinerja, dan kepuasan kerja.
Contoh:
Jika kamu ingin mengukur kepuasan kerja karyawan, maka item dalam kuesionermu akan mencakup aspek kompensasi, lingkungan kerja, hubungan dengan atasan, dan peluang pengembangan karier.
Langkah-Langkah Menyusun Kuesioner MSDM
✔Tentukan Tujuan Penelitian
Pahami terlebih dahulu tujuan dari risetmu. Apakah ingin mengukur motivasi kerja? Atau pengaruh pelatihan terhadap produktivitas?
Contoh: "Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan X."
✔Identifikasi Variabel Penelitian
Tentukan variabel independen dan dependen, lalu pecah menjadi sub-variabel atau indikator.
Contoh: Motivasi (indikator: pengakuan, kompensasi), Kinerja (indikator: produktivitas, efisiensi).
✔Susun Indikator Berdasarkan Teori
Gunakan teori terpercaya seperti teori dua faktor Herzberg atau teori kebutuhan Maslow sebagai dasar menyusun indikator.
Contoh: Dari teori Herzberg, indikator motivasi bisa meliputi pencapaian, pengakuan, pekerjaan itu sendiri.
✔Buat Pernyataan dalam Skala Likert
Gunakan skala 1-5 (Sangat Tidak Setuju hingga Sangat Setuju) untuk memudahkan analisis kuantitatif.
Contoh:
"Saya merasa dihargai oleh atasan saya."
"Lingkungan kerja saya mendukung produktivitas."
✔Lakukan Uji Validitas dan Reliabilitas
Gunakan software statistik seperti SPSS untuk memastikan bahwa item yang disusun benar-benar mengukur variabel yang dimaksud dan konsisten.
Contoh Lengkap Kuesioner MSDM (Topik: Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan)
✔Bagian I - Identitas Responden
Nama (opsional): |
________________ |
Usia: |
________________ |
Lama bekerja: |
________________ |
Jabatan: |
________________ |
✔Bagian II - Pernyataan Variabel X: Gaya Kepemimpinan
Gunakan skala Likert: 1 = Sangat Tidak Setuju, 5 = Sangat Setuju
No |
Pernyataan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
Atasan saya mampu memberikan arahan yang jelas. |
|
|
|
|
|
2 |
Atasan saya memberikan contoh perilaku positif. |
|
|
|
|
|
3 |
Atasan saya terbuka dalam menerima masukan. |
|
|
|
|
|
✔Bagian III - Pernyataan Variabel Y: Kepuasan Kerja
No |
Pernyataan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
Saya merasa puas dengan gaji yang saya terima. |
|
|
|
|
|
2 |
Saya nyaman dengan lingkungan kerja saya. |
|
|
|
|
|
3 |
Saya melihat peluang pengembangan karier di perusahaan. |
|
|
|
|
|
Cara Mengolah Data Kuesioner
✔Rekapitulasi Data
Input data ke dalam Microsoft Excel atau SPSS. Setiap jawaban diberi nilai sesuai skala Likert.
✔Hitung Skor Total dan Rata-Rata
Misal:
-Jawaban responden untuk pernyataan 1: 4
-Total responden: 30
-Maka, total skor = 4 x 30 = 120, rata-rata = 120 / 30 = 4
✔Uji Validitas
Gunakan korelasi Pearson (SPSS) untuk melihat apakah setiap item berkorelasi dengan total skor.
✔Uji Reliabilitas
Gunakan Cronbach Alpha (jika > 0,7 berarti reliabel).
✔Analisis Hasil
Bandingkan skor rata-rata antar variabel. Buat kesimpulan apakah variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
Tips Mendesain Kuesioner yang Efektif
✔Gunakan Bahasa Sederhana
Hindari istilah teknis yang membingungkan responden.
### H3: 2. Pertanyaan Harus Fokus
Setiap item harus mengukur satu hal, jangan menggabungkan dua ide dalam satu pertanyaan.
✔Pastikan Anonimitas dan Kerahasiaan
Agar responden menjawab jujur dan tidak merasa terintimidasi.
✔Jangan Terlalu Panjang
Idealnya kuesioner tidak lebih dari 30 pertanyaan agar tidak membuat responden lelah.
✔Uji Coba Sebelum Digunakan
Ujicobakan kuesioner ke sejumlah kecil responden untuk mengukur kejelasan pertanyaan.
Menurut Ahli
Menurut Robbins & Judge (2017) dalam buku Organizational Behavior, desain instrumen survei yang baik dapat menangkap dinamika perilaku organisasi dengan tepat. Mereka menekankan pentingnya "construct validity" agar data yang diperoleh sesuai dengan konsep yang diukur.
Sedangkan Prof. Subagyo (2020) dari UGM menyatakan bahwa kuesioner yang baik harus lolos tiga aspek: kesesuaian teori, bahasa yang komunikatif, dan kelengkapan indikator.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
-Pertanyaan yang ambigu atau terlalu umum
-Skala yang tidak konsisten antar item
-Tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas
-Menggunakan pertanyaan tertutup untuk isu yang eksploratif
-Terlalu banyak item yang membingungkan responden
Baca Juga: Panduan Cara Memahami Manajemen Internasional untuk Mahasiswa FEB 2025
Publisher/Penulis:[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]
Referensi:
Hair et al. (2010). Multivariate Data Analysis. Pearson Education.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior. Pearson.
Subagyo. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Bisnis. Andi.
Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi Research. Pustaka Pelajar.