10 Cara Menghindari Plagiarisme dalam Penulisan Ilmiah (Terbaru 2025)
![]() |
(Ilustrasi 3D menghindari plagiarisme dalam penulisan ilmiah 2025) |
Baca Artikel Lainnya: 10 Cara Membuat Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dalam Skripsi, Terbaru 2025
✅Apa Itu Plagiarisme dalam Penulisan Ilmiah?
Menurut Oxford English Dictionary (2024), plagiarisme adalah tindakan menyalin karya orang lain dan mengklaimnya sebagai milik sendiri tanpa izin atau atribusi. Sementara menurut Suryabrata (2019), pakar metodologi penelitian di Indonesia, plagiarisme bukan hanya menyalin teks, tetapi juga mencakup pengambilan gagasan, struktur penulisan, hingga hasil penelitian tanpa pengakuan yang layak.
Plagiarisme bisa disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, setiap penulis ilmiah perlu memahami strategi mencegahnya agar karya tetap orisinal, kredibel, dan etis.
✅Mengapa Menghindari Plagiarisme Penting?
-Menjaga integritas akademik.
-Meningkatkan kepercayaan pembaca dan dosen pembimbing.
-Memastikan karya dapat diterbitkan di jurnal nasional maupun internasional.
-Menghindari sanksi akademik, bahkan pidana.
Menurut Carroll (2007), pakar etika akademik, “menghindari plagiarisme bukan sekadar soal aturan, tetapi menyangkut karakter kejujuran ilmiah.”
Baca Juga: 10 Panduan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Publikasi Internasional dan Nasional, Terbaru 2025
✅10 Cara Menghindari Plagiarisme dalam Penulisan Ilmiah
✔Memahami Jenis-Jenis Plagiarisme
Menurut Park (2003), plagiarisme terdiri atas plagiarisme langsung, mosaik, self-plagiarism, dan tidak menyebut sumber.
Contoh: menyalin bab dari skripsi orang lain (langsung), atau mengubah beberapa kata tanpa mengubah struktur (mosaik).
Implementasi:
Mahasiswa harus mempelajari jenis plagiarisme agar lebih waspada saat menulis.
✔Selalu Mencatat Sumber Bacaan
Menurut Moleong (2017), dalam penelitian kualitatif, pencatatan sumber sangat penting agar penulis tidak kehilangan jejak referensi.
Contoh: menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley atau Zotero.
Implementasi:
Biasakan mencatat judul buku, penulis, tahun, halaman setiap kali membaca.
✔Menggunakan Kutipan Langsung dengan Benar
Menurut APA Manual (7th Edition, 2020), kutipan langsung harus disertai tanda kutip dan nomor halaman.
Contoh: “Penelitian kualitatif berakar pada setting alamiah” (Moleong, 2017, hlm. 4).
Implementasi:
Jika lebih dari 40 kata, gunakan format block quotation.
Baca Juga: 10 Tips & Cara Menyusun Landasan Teori Skripsi agar Tidak Plagiasi, Terbaru 2025
✔Menguasai Teknik Parafrase
Menurut McInerny (2014), parafrase adalah menulis ulang ide orang lain dengan gaya bahasa sendiri tanpa mengubah makna.
Contoh:
Asli: “Teknologi digital mengubah cara mahasiswa belajar.”
Parafrase: Mahasiswa kini mengalami transformasi dalam proses belajar akibat perkembangan teknologi digital.
Implementasi:
Gunakan sinonim, ubah struktur kalimat, dan tetap cantumkan sumber.
✔Menghindari Copy-Paste Berlebihan
Menurut Badger & White (2000), mahasiswa cenderung menyalin materi dari internet untuk efisiensi, tetapi ini berisiko plagiarisme.
Implementasi:
Gunakan ide bacaan sebagai referensi, lalu tulis ulang dengan pemahaman sendiri.
✔Menggunakan Alat Pemeriksa Plagiarisme
Menurut Retnawati (2021), penggunaan plagiarism checker seperti Turnitin atau iThenticate membantu memastikan orisinalitas.
Contoh implementasi:
Sebelum mengumpulkan skripsi, cek dengan Turnitin. Jika persentase >20%, revisi dengan parafrase atau menambah analisis.
✔Menulis Daftar Pustaka Secara Konsisten
Menurut American Psychological Association (2020), konsistensi gaya sitasi (APA, MLA, Chicago) wajib dipatuhi.
Contoh:
Buku → Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Implementasi:
Gunakan aplikasi seperti Zotero agar format sitasi selalu rapi.
✔Memadukan Sumber Lokal dan Internasional
Menurut Sugiyono (2020), penelitian yang baik tidak hanya mengutip teori internasional, tetapi juga menyesuaikan dengan konteks lokal.
Contoh: membandingkan teori belajar Piaget dengan riset pendidikan di Indonesia.
Implementasi:
Gunakan sumber internasional untuk dasar teori, lalu padukan dengan jurnal nasional agar relevan.
✔Menulis dengan Suara Sendiri
Menurut Booth et al. (2016), setiap penulis harus memiliki “academic voice” atau suara akademik khas.
Contoh: menambahkan analisis pribadi setelah mengutip teori.
Implementasi:
Jangan hanya merangkum. Tambahkan argumen dan kritik berdasarkan data penelitian.
✔Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Menurut Nasution (2019), bimbingan akademik membantu mahasiswa menghindari kesalahan teknis dan etika penulisan.
Implementasi:
Diskusikan draf karya ilmiah secara rutin agar mendapatkan masukan mengenai potensi plagiarisme.
Baca Juga: 10 Cara & Contoh Menulis Latar Belakang Masalah Penelitian yang Tepat, Terstruktur (2025)
✅Contoh Implementasi Singkat
Teks Asli:
“Plagiarisme dapat merusak integritas akademik mahasiswa.” (Suryabrata, 2019)
Parafrase:
Menurut Suryabrata (2019), plagiarisme memiliki dampak serius terhadap kejujuran akademik mahasiswa.
Hasil: ide sama, bahasa berbeda, tetap menyertakan sumber.
Kesimpulan
Menghindari plagiarisme bukan hanya soal aturan formal, tetapi bagian dari etika akademik. Dengan memahami jenis-jenis plagiarisme, mencatat sumber, menguasai teknik parafrase, hingga memanfaatkan alat pemeriksa orisinalitas, mahasiswa dapat menulis karya ilmiah yang orisinal, kredibel, dan layak publikasi.
Publisher/Penulis:
[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]
Referensi
American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association (7th ed.).
Badger, R., & White, G. (2000). A process genre approach to teaching writing. ELT Journal.
Booth, W. C., Colomb, G. G., & Williams, J. M. (2016). The Craft of Research. University of Chicago Press.
Carroll, J. (2007). A Handbook for Deterring Plagiarism in Higher Education.
McInerny, D. (2014). Being Logical. Random House.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2019). Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito.
Park, C. (2003). In other (people’s) words: plagiarism by university students. Assessment & Evaluation in Higher Education.
Retnawati, H. (2021). Plagiarisme dan pencegahannya. Jurnal Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2019). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.