10 Panduan Menentukan Variabel Penelitian yang Tepat untuk Mahasiswa, Terbaru 2025

Panduan lengkap 10 cara menentukan variabel penelitian yang tepat untuk mahasiswa. Terbaru 2025, lengkap dengan contoh, teori, dan implementasi.
(Ilustrasi 3D variabel penelitian mahasiswa terbaru 2025)
PortalJatim24.com - Pendidikan - Dalam penulisan skripsi, tesis, maupun artikel ilmiah, variabel penelitian menjadi komponen inti yang menentukan arah penelitian. Variabel adalah aspek, faktor, atau objek yang diukur untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kesalahan dalam menentukan variabel dapat membuat penelitian tidak valid, sulit dianalisis, bahkan ditolak pembimbing.

Menurut Sugiyono (2019), variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Artinya, variabel bukan sekadar kata kunci, melainkan representasi masalah yang hendak diuji.

Artikel ini menyajikan 10 panduan komprehensif bagi mahasiswa dalam menentukan variabel penelitian yang tepat, lengkap dengan contoh nyata, teori ahli, serta implementasi praktis.

Baca Artikel Lainnya: 10 Panduan Lengkap Mencari Referensi Jurnal Internasional Gratis dan Tepat 2025

✅Apa Itu Variabel Penelitian?

Variabel penelitian adalah unsur yang digunakan untuk menjelaskan fenomena dalam penelitian. Secara umum, terdapat dua jenis utama:

Variabel Independen (X) → faktor penyebab atau yang memengaruhi.

Variabel Dependen (Y) → hasil, akibat, atau respon yang dipengaruhi.

Contoh:

Judul: Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa

Variabel X: Motivasi Belajar

Variabel Y: Prestasi Akademik

Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah konstruk atau sifat yang bisa berubah nilainya, sehingga penting dipahami mahasiswa agar tidak salah dalam perumusan.

Baca Juga: 10 Cara Menghindari Plagiarisme dalam Penulisan Ilmiah (Terbaru 2025)

✅Mengapa Mahasiswa Sering Salah Menentukan Variabel?

Banyak mahasiswa terjebak karena:

-Judul tidak jelas → bingung membedakan mana yang diuji.

-Variabel terlalu luas → sulit diukur.

-Tidak didukung teori → variabel tidak punya dasar ilmiah.

-Kesalahan pemilihan instrumen → tidak ada alat ukur yang valid.

Menurut Creswell (2018), variabel yang kabur membuat penelitian kehilangan arah, sehingga penting memastikan variabel dapat dioperasionalkan dengan baik.

Baca Juga: 10 Cara Membuat Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dalam Skripsi, Terbaru 2025

✅10 Panduan Menentukan Variabel Penelitian

✔Pahami Masalah Penelitian dengan Mendalam

Langkah awal adalah memahami permasalahan utama penelitian. Variabel seharusnya muncul dari masalah, bukan dipaksakan.

Menurut Arikunto (2018): masalah penelitian adalah pertanyaan yang belum terjawab. Dari sini, variabel bisa disusun logis.

Contoh: Jika masalahnya rendahnya literasi digital mahasiswa, maka variabel independen dapat berupa “intensitas penggunaan internet”, sedangkan variabel dependen “tingkat literasi digital”.

Implementasi: Tuliskan rumusan masalah dengan kalimat “Bagaimana pengaruh X terhadap Y?”

✔Pelajari Jenis-Jenis Variabel

Mahasiswa perlu mengenal jenis variabel agar dapat menyesuaikan dengan penelitian:

-Variabel bebas (independen)

-Variabel terikat (dependen)

    -Variabel moderator

    -Variabel intervening

     -Variabel kontrol

Menurut Sekaran & Bougie (2020), pemahaman jenis variabel membantu peneliti menyusun model penelitian yang sistematis.

Contoh:

Judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Moderator.

✔Tinjau Literatur dan Jurnal Terkait

-Literatur memberikan arah tentang variabel yang relevan.

-Gunakan database Google Scholar, Scopus, atau DOAJ.

-Amati variabel apa saja yang sering digunakan peneliti terdahulu.

Menurut Neuman (2014), telaah pustaka berfungsi sebagai peta yang menghubungkan penelitian kita dengan penelitian sebelumnya.

Implementasi: Buat ringkasan variabel dari 5–10 jurnal terkait untuk membandingkan.

Baca Juga: 10 Panduan Penulisan Artikel Ilmiah untuk Publikasi Internasional dan Nasional, Terbaru 2025

✔Pastikan Variabel Bisa Diukur

Variabel ilmiah harus dapat diukur menggunakan instrumen valid.

Motivasi belajar → diukur dengan skala Likert.

Prestasi akademik → diukur dari IPK.

Literasi digital → diukur dengan kuesioner berbasis indikator.

Menurut Sugiyono (2019), operasionalisasi variabel penting agar tidak bersifat abstrak.

Contoh Implementasi:

Variabel “Stres Akademik” → indikator: beban tugas, tekanan waktu, kecemasan menghadapi ujian.

✔Sesuaikan dengan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan menentukan variabel apa yang dipilih.

Penelitian eksplanatif → butuh variabel bebas & terikat.

Penelitian deskriptif → cukup satu variabel utama.

Penelitian korelasi → menguji hubungan antar-variabel.

Menurut Creswell (2018), tujuan penelitian adalah fondasi dalam pemilihan variabel.

Implementasi: Jika tujuan ingin “menjelaskan pengaruh”, gunakan minimal 2 variabel (X dan Y).

✔Gunakan Dasar Teori yang Relevan

Variabel harus memiliki dasar teori dari buku/jurnal.

Motivasi belajar → teori Maslow atau Herzberg.

Kepuasan pelanggan → teori SERVQUAL.

Gaya kepemimpinan → teori Path-Goal atau Transformasional.

Menurut Kerlinger (2006), teori adalah pijakan untuk menjelaskan variabel agar tidak sekadar opini.

Contoh: Variabel “Kepuasan Pelanggan” dijelaskan dengan dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy.

✔Hindari Variabel yang Terlalu Luas

Mahasiswa sering salah dengan variabel abstrak: “kualitas pendidikan”, “keberhasilan hidup”.

→ Variabel ini sulit diukur.

Menurut Sugiyono (2019), variabel harus dipersempit ke indikator yang jelas.

Contoh Implementasi:

Daripada “kualitas pendidikan”, lebih baik gunakan “kualitas layanan dosen” dengan indikator ketepatan mengajar, metode, dan komunikasi.

✔Konsultasikan dengan Dosen Pembimbing

-Diskusi dengan pembimbing memperkuat arah penelitian

-Dosen biasanya memberi saran teori pendukung.

-Menghindarkan mahasiswa dari variabel yang tidak feasible.

Menurut Moleong (2017), validitas penelitian juga ditentukan dari bimbingan akademis yang tepat.

Implementasi: Siapkan 2–3 alternatif variabel sebelum konsultasi agar lebih efisien.

✔Uji Coba Instrumen Variabel

Sebelum penelitian utama, lakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.

Uji validitas: Pearson Product Moment.

Uji reliabilitas: Cronbach Alpha.

Menurut Sekaran (2016), instrumen yang valid & reliabel memastikan variabel diukur dengan benar.

Contoh: Kuesioner “Motivasi Belajar” diuji ke 30 responden awal untuk melihat validitas indikator.

✔Buat Definisi Operasional Variabel (DOV)

Definisi operasional adalah deskripsi variabel dalam bentuk indikator yang bisa diukur.

Menurut Sugiyono (2019), DOV wajib dicantumkan agar variabel jelas.

Baca Juga: 10 Tips & Cara Menyusun Landasan Teori Skripsi agar Tidak Plagiasi, Terbaru 2025

✅Contoh Implementasi (dengan list):

Motivasi Belajar (X): dorongan internal & eksternal yang memengaruhi mahasiswa belajar.

Indikator: ketekunan, semangat, partisipasi dalam kelas.

Skala: Likert.

Prestasi Akademik (Y): hasil belajar mahasiswa.

Indikator: nilai IPK per semester.

Skala: rasio.

Kesimpulan

Menentukan variabel penelitian adalah tahapan fundamental yang menentukan validitas penelitian. Mahasiswa harus memahami teori, jenis variabel, serta cara pengukuran yang tepat.

Dengan mengikuti 10 panduan di atas, mahasiswa dapat menyusun variabel penelitian yang sistematis, ilmiah, dan bebas kesalahan.

Publisher/Penulis:

[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]

Daftar Referensi

Arikunto, S. (2018). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.

Creswell, J.W. (2018). Research Design. Sage.

Kerlinger, F.N. (2006). Foundations of Behavioral Research.

Moleong, L.J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Neuman, W.L. (2014). Social Research Methods. Pearson.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2020). Research Methods for Business. Wiley.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.