Ahli Waris Korban Ponpes Al-Khoziny Terima Santunan dan Korban Selamat Dijanjikan Beasiswa dari Kemensos
![]() |
(Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyalurkan bantuan untuk keluarga korban, Dok: Istimewa) |
Penyerahan dilakukan usai doa bersama dalam acara Khotmil Quran & Tahlil Akbar Syuhada Santri Al-Khoziny di Aula KH. Hasyim Asy’ari PWNU Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025).
“Alhamdulillah kita bisa doa bersama, tentu kita sampaikan dukungan-dukungan pemerintah dalam hal menghadapi musibah ini. Presiden sangat memberikan atensi dari awal hingga tuntas seluruh proses penanganan,” ujar Gus Ipul.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp15 juta kepada setiap ahli waris korban meninggal dunia, paket sembako, serta paket nutrisi tambahan.
“Yang kita berikan ini sudah melalui asesmen awal kepada 17 keluarga. Selanjutnya akan disusul untuk keluarga lain secara bertahap,” jelasnya.
Baca Berita Lainnya: Pemerintah Siapkan Dana APBN untuk Perbaikan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, DPR Minta Investigasi Menyeluruh
Pemerintah Fokus dari Evakuasi hingga Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Gus Ipul menegaskan bahwa penanganan korban dilakukan secara menyeluruh, mulai dari evakuasi, masa darurat, hingga tahap rehabilitasi sosial dan rekonstruksi bangunan pesantren.
Ia menyampaikan bahwa Presiden dan Pemerintah Pusat memberikan perhatian penuh terhadap proses penanganan tragedi ini.
“Mulai dari evakuasi, masa kedaruratan, hingga tahap rehabilitasi, semua pemerintah dari pusat sampai kabupaten hadir bersama masyarakat,” tegasnya.
Kementerian Sosial bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, serta berbagai lembaga relawan dan ormas Islam turut bersinergi memberikan dukungan moril, sosial, dan ekonomi bagi keluarga korban.
Dukungan Rehabilitasi dan Pemberdayaan Keluarga Korban
Selain santunan, Kemensos juga menjalankan program rehabilitasi sosial dan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga korban.
Langkah ini dilakukan agar keluarga yang ditinggalkan tidak hanya menerima bantuan jangka pendek, tetapi juga dapat bangkit secara ekonomi dan psikologis.
“Misalnya ada yang ingin membuka warung atau usaha kecil. Kami asesmen dulu, lalu kami latih dan bantu modal usaha,” ungkap Gus Ipul.
Pendampingan dilakukan oleh pekerja sosial Kemensos melalui program pemberdayaan berkelanjutan, yang mencakup:
-Pelatihan keterampilan sesuai potensi lokal,
-Pendampingan usaha mikro,
-Rehabilitasi sosial dan psikososial bagi keluarga korban,
-Bantuan peralatan usaha untuk kemandirian ekonomi.
“Upaya ini agar keluarga tidak hanya pulih secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan mental,” ujar Gus Ipul menambahkan.
Beasiswa dan Dukungan untuk Santri Disabilitas
![]() |
(Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Dok: Istimewa) |
Program ini merupakan kerja sama antara Kemensos, Komisi Nasional Disabilitas (KND), dan sejumlah pihak swasta yang turut memberikan jaminan pendidikan hingga tuntas.
“Anak-anak santri korban yang kini menjadi penyandang disabilitas akan mendapat beasiswa sampai selesai sekolah. Ini bagian dari perlindungan sosial negara,” kata Gus Ipul.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan alat bantu disabilitas seperti kaki dan tangan palsu, kursi roda, serta tongkat bantu sesuai kebutuhan.
Kemensos menegaskan bahwa pendampingan psikologis akan terus dilakukan untuk memastikan para santri tetap memiliki semangat belajar dan berprestasi.
“Ini bukan akhir dari segalanya, tapi awal yang harus kita rancang lebih baik untuk membangkitkan semangat mereka agar bisa kembali meraih prestasi,” tutur Gus Ipul penuh haru.
Latar Belakang Tragedi Runtuhnya Musala Ponpes Al-Khoziny
Sebagaimana diketahui, musala tiga lantai di kompleks Ponpes Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB saat para santri melaksanakan salat Asar berjemaah.
Menurut data Basarnas, hingga penutupan operasi pencarian pada Selasa (7/10/2025), tercatat 171 korban, terdiri dari 104 selamat dan 67 meninggal dunia.
Penyebab ambruknya bangunan diduga akibat kegagalan struktur konstruksi yang tidak mampu menahan beban sesuai kapasitas.
Tragedi ini menimbulkan duka mendalam di kalangan masyarakat, namun juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial terhadap dunia pendidikan pesantren.
Komitmen Pemerintah: Pemulihan, Perlindungan, dan Harapan Baru
Melalui berbagai program sosial, Kemensos berupaya memastikan bahwa korban dan keluarga tidak dibiarkan berjuang sendiri.
Langkah-langkah strategis seperti bantuan ekonomi, beasiswa pendidikan, alat bantu disabilitas, serta rehabilitasi sosial menjadi bukti komitmen negara hadir di tengah masyarakat.
“Yang penting sekarang, bagaimana keluarga dan santri bisa bangkit kembali. Pemerintah akan terus mendampingi hingga mereka pulih sepenuhnya,” tutup Gus Ipul.
Publisher/Red:
[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]