Fakta 50 Persen Gen Z Mengalami Gangguan Tidur karena Stres Digital

Lebih dari 50% Gen Z mengalami gangguan tidur karena stres digital. Ketahui penyebab, dampak psikologis, solusi praktis, dan pandangan ahli.

( Ilustrasi Gen Z mengalami gangguan tidur karena stres digital, gaya 3D kartun nyata)

PortalJatim24.com - Fakta - Gangguan tidur merujuk pada kondisi saat seseorang kesulitan untuk tertidur, tetap tidur, atau mendapatkan kualitas tidur yang cukup. Stres digital adalah tekanan psikologis akibat paparan berlebih terhadap perangkat digital seperti smartphone, laptop, dan media sosial.

Menurut Dr. Michael Breus, seorang psikolog klinis dan pakar tidur, “stres digital mengacaukan jam biologis tubuh, menurunkan kadar melatonin, dan memperburuk kualitas tidur.”r.

Gangguan Tidur pada Gen Z, Fenomena Nyata

Sebuah studi global oleh The Sleep Foundation (2023) menemukan bahwa lebih dari 50% Gen Z melaporkan kesulitan tidur, yang dipicu oleh stres akibat gaya hidup digital. Hal ini diperkuat oleh survei Jakpat Indonesia (2024) yang mencatat bahwa waktu screen time Gen Z rata-rata mencapai 8–10 jam per hari, terutama malam hari sebelum tidur.

Baca Juga: Fakta Psikologis Jarang Disadari: Gen Z Mengalami FOMO dan JOMO dalam Satu Hari

Mengapa Gen Z Rentan Mengalami Gangguan Tidur?

-Paparan Layar di Malam Hari

Blue light dari ponsel dan laptop menekan produksi melatonin — hormon alami tubuh yang mengatur siklus tidur.

-Overstimulasi Informasi

Notifikasi tanpa henti, konten cepat TikTok, dan tekanan untuk selalu responsif menyebabkan overload otak dan meningkatkan kecemasan.

-FOMO (Fear of Missing Out)

Rasa takut tertinggal dari tren atau berita viral membuat banyak anak muda terjaga hingga larut malam.

-Overthinking Digital

Media sosial sering memicu perbandingan diri, yang berujung pada overthinking dan sulit tidur.

Pendapat Para Ahli

-Ahli Internasional

Menurut Dr. Jean Twenge, penulis buku iGen, "Generasi digital pertama menunjukkan lonjakan gangguan tidur seiring dengan meningkatnya waktu online  - terutama menjelang tidur."

-Ahli Nasional

Psikolog Indonesia, Dr. A. Kasandra Putranto, menyebutkan: "Stres akibat teknologi terjadi karena tidak adanya batas waktu penggunaan. Gangguan tidur adalah salah satu efek yang paling cepat dirasakan Gen Z."

Gejala dan Tanda Gen Z Mengalami Gangguan Tidur

Ciri-ciri Umum

-Sulit tidur di malam hari

-Tidur terganggu oleh notifikasi

-Terbangun dengan rasa lelah

-Sering mimpi buruk atau tidak ingat mimpi

Penyebab Spesifik Terkait Stres Digital

-Paparan blue light sebelum tidur

-Overthinking karena media sosial

-Konsumsi konten berlebihan tanpa filter

-Gangguan ritme sirkadian akibat pola tidur acak

-Dampak Psikologis dan Fisik Gangguan Tidur

Dampak Psikologis

-Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan

-Menurunkan produktivitas dan daya ingat

-Menyebabkan burnout akademik

Dampak Fisik

-Melemahkan sistem imun

-Gangguan metabolisme

-Risiko obesitas dan tekanan darah tinggi

Dampak Buruk Gangguan Tidur Jangka Panjang

-Penurunan konsentrasi dan produktivitas

-Kesehatan mental menurun (cemas, mudah marah)

-Meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik

-Merusak keseimbangan hormon tubuh

Solusi Mengatasi Gangguan Tidur karena Stres Digital

Terapkan Sleep Hygiene Digital

-Matikan perangkat 1 jam sebelum tidur

-Gunakan lampu temaram dan hindari layar biru

-Gunakan mode “Night Light” atau “Dark Mode”

Batasi Screen Time Secara Konsisten

Gunakan fitur seperti:

-Digital Wellbeing (Android)

-Screen Time (iOS)

-Atur batas penggunaan media sosial maksimal 2 jam per hari

Terapkan Rutinitas Tidur yang Konsisten

-Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari

-Hindari kopi dan minuman energi setelah jam 5 sore

-Lakukan aktivitas menenangkan: baca buku, journaling, atau meditasi ringan

Edukasi Diri tentang Literasi Digital

Semakin sadar kamu terhadap pengaruh digital terhadap tubuh, semakin besar peluang mengontrolnya.

Perbandingan dengan Generasi Lain

Gangguan tidur akibat stres digital memang paling sering dikaitkan dengan Gen Z, namun bukan berarti generasi lain kebal.

Milenial juga mengalami gangguan serupa, namun sebagian dari mereka lebih sadar akan pentingnya digital detox.

Gen Alpha, generasi setelah Gen Z, bahkan lebih rentan karena terekspos gawai sejak usia dini.

“Gen Z berada di antara teknologi dan tekanan sosial yang luar biasa kuat,” jelas Prof. Sherry Turkle dari MIT.

Data & Statistik di Indonesia

Menurut Laporan Survei Literasi Digital Nasional (2023) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika:

52% responden usia 15–24 tahun tidur lewat tengah malam karena bermain gadget.

4-7% mengaku bangun tidur sambil langsung membuka media sosial.

Sementara data dari RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta mencatat kenaikan 30% kunjungan remaja terkait gangguan tidur selama 2 tahun terakhir.

Perspektif Keluarga dan Lingkungan

Peran keluarga sangat penting untuk membantu Gen Z mengatasi stres digital:

-Orang tua yang memberi contoh penggunaan gawai sehat bisa memengaruhi anak secara positif.

-Guru dan sekolah dapat mengedukasi soal pentingnya tidur dan keseimbangan digital.

-Teman sebaya juga bisa menjadi dukungan emosional untuk digital detox bersama.

Menurut Psikolog Ratih Ibrahim, “dukungan keluarga dalam membatasi waktu layar bisa sangat membantu mengembalikan ritme tidur remaja.”

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apakah Gen Z memang lebih rentan insomnia?

Ya. Gen Z adalah digital native yang nyaris tidak bisa terlepas dari internet dan media sosial. Kelelahan digital dan FOMO adalah pemicu utama.

Bagaimana cara mengetahui stres digital?

Jika kamu sering gelisah saat tidak memegang HP, sulit tidur tanpa mengecek notifikasi, dan bangun dalam kondisi lelah - itu tanda stres digital.

Apakah gangguan tidur karena gadget bisa disembuhkan?

Bisa, dengan perubahan gaya hidup dan manajemen digital yang disiplin. Dalam beberapa kasus, konsultasi ke psikolog atau terapis juga disarankan.

Apakah aplikasi kesehatan mental bisa membantu?

Ya, banyak aplikasi seperti Headspace, Calm, atau Insight Timer menawarkan meditasi tidur dan teknik pernapasan untuk mengurangi stres digital.

Penutup:

Saatnya Gen Z Lebih Sadar dan Mengatur Ritme Digital

Gangguan tidur akibat stres digital bukan sekadar fenomena, tapi kondisi nyata yang memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental generasi muda. Dengan kesadaran, edukasi, dan disiplin dalam penggunaan teknologi, Gen Z bisa mengembalikan kualitas tidurnya dan hidup lebih seimbang.

Baca Juga: Fakta Psikologis: Gen Z Rentan "Insecure Culture" Membandingkan Dirinya dengan Orang Lain

*(Penulis/Publisher (AZAA)

Referensi:

Sleep Foundation. (2023). Digital Devices and Sleep Among Gen Z.

Jean Twenge. (2017). iGen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious.

Dr. Kimberly Young. (1998). Internet Addiction.

Pew Research Center. (2024). Digital Life Balance Among Young Adults.

Jakpat Survey Report. (2024). Screen Time Behavior of Gen Z in Indonesia.

Katadata Insight Center. (2023). Survei Digital Fatigue di Kalangan Remaja.