Prabowo Bertemu Gerakan Nurani Bangsa, Tanggapi Usulan dan Setuju Bentuk Tim Reformasi Polri

Prabowo setuju bentuk Tim Reformasi Kepolisian usai desakan Gerakan Nurani Bangsa yang menilai evaluasi Polri sudah mendesak.
(Foto: Presiden Prabowo Bertemu Dengan Tokoh Lintas Agama Dok: Publikasi Sekretariatan Presiden)
PortalJatim24.com - Berita Terkini - Presiden Prabowo Subianto menyatakan setuju untuk membentuk tim reformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) setelah berdialog dengan sejumlah tokoh lintas agama dan tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu membahas berbagai isu, mulai dari evaluasi Polri, pembebasan mahasiswa pasca-demonstrasi Agustus, hingga komitmen Presiden dalam menjaga supremasi sipil.

Baca Berita Lainnya: KPK Telusuri Aliran Dana Korupsi Kuota Haji: Pemeriksaan Mantan Sekjen Kemenag, hingga Jejak ke Ormas Besar

Gerakan Nurani Bangsa Dorong Reformasi Polri

Dalam pertemuan tersebut, GNB menekankan perlunya evaluasi mendasar terhadap Polri. Mantan Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom menyampaikan, “Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak.”

Menurut Gultom, reformasi kepolisian dibutuhkan agar Polri tidak lagi melakukan tindakan eksesif yang berpotensi melanggar hak asasi manusia. Ia menambahkan, “Jadi istilahnya gayung bersambut ya, apa yang dirumuskan teman-teman ini akan dilakukan oleh Bapak Presiden, terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian tadi.”

Komitmen Prabowo pada Supremasi Sipil

Tokoh GNB lainnya, Lukman Hakim Saifuddin, menyebut Presiden menegaskan komitmennya menjaga supremasi sipil. “Beliau berulang kali menegaskan berkomitmen dan menjunjung tinggi supremasi sipil. Juga akan melakukan reformasi di kepolisian,” ujar Lukman, Sabtu (13/9/2025).

Ia menambahkan, aspirasi mengenai reformasi Polri kini sudah masuk dalam konsep Presiden. “Kita serahkan kepada Presiden untuk secepatnya menempuh langkah-langkah konstruktif (soal reformasi Polri),” kata mantan Men

Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir mendampingi GNB mengatakan, “Ini gayung bersambut ya, apa yang ada dalam Gerakan Nurani Bangsa itu juga dalam nurani saya, kata Bapak Presiden. Jadi, harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Bapak Presiden.”

Baca Juga: Mahfud MD: Reshuffle Budi Arie Setiadi Momentum Penegakan Hukum Kasus Judi Online di Kominfo

Tuntutan Pembebasan Mahasiswa Pascademo Agustus

Selain soal reformasi Polri, GNB juga menyuarakan desakan agar pemerintah segera membebaskan aktivis dan mahasiswa yang ditahan pascademonstrasi Agustus.

“Kami berharap sesegera mungkin bisa dibebaskan karena pada dasarnya mereka adalah anak-anak kita yang mestinya mereka tidak ada dalam posisi seperti itu,” ujar Lukman Hakim Saifuddin.

Mantan aktivis 1998 Budiman Sudjatmiko yang hadir dalam pertemuan menambahkan, “Soal penahanan teman-teman yang kemarin-kemarin ditahan, mahasiswa, Pak Presiden menyambut oke akan ditindaklanjuti.”

Tuntut Komisi Investigasi Independen untuk Demo Agustus

Dalam dialog, GNB juga mendorong pembentukan tim investigasi independen terkait kericuhan unjuk rasa pada 25 dan 28–30 Agustus 2025.

“Aspirasi GNB adalah perlunya dibentuk Komisi Investigasi Independen terkait dengan kejadian prahara Agustus beberapa waktu yang lalu. Presiden menyetujui pembentukan itu,” jelas Lukman.

GNB menegaskan langkah ini penting untuk menghilangkan tuduhan sepihak yang mendiskreditkan demonstrasi damai mahasiswa dan masyarakat sipil.

Baca Juga: KPK Bongkar Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji: Dari Lobi Asosiasi dan Travel Wajib Setor Dana ke Pejabat Kemenag

Tokoh Gerakan Nurani Bangsa

Pertemuan di Istana dihadiri tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa, di antaranya Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH. Ahmad Mustofa Bisri, M. Quraish Shihab, Ignatius Kardinal Suharyo, Romo Franz Magnis-Suseno, Alissa Q. Wahid, Lukman Hakim Saifuddin, Gomar Gultom, Budiman Sudjatmiko, hingga Slamet Rahardjo.

Menurut Quraish Shihab, pertemuan itu berlangsung produktif. “Apa yang kami sampaikan dalam hari-hari yang lalu itu dipahami oleh Bapak Presiden dan diterima dengan baik,” ujarnya.

Kesimpulan

Gerakan Nurani Bangsa menilai langkah Presiden Prabowo membentuk tim reformasi kepolisian menjadi titik awal penting dalam menata ulang institusi Polri. Selain itu, komitmen pada supremasi sipil dan pembentukan tim investigasi independen atas demonstrasi Agustus dinilai sebagai upaya mengembalikan kepercayaan publik.

Publisher:

[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]