Dinamika PBNU 2025: Risalah Syuriah, Permintaan Mundur KH Yahya Cholil Staquf, dan Sikap Resmi Organisasi

Dinamika PBNU 2025: Risalah Syuriah minta Gus Yahya mundur, alasan, kronologi lengkap, dan sikap resmi PBNU menjaga kondusivitas organisasi.

(Hasil rapat harian Syuriah PBNU Foto: istimewa)
PortalJatim24.com - Berita Terkini - Dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menjadi sorotan nasional setelah beredarnya risalah Rapat Harian Syuriah PBNU yang berisi keputusan agar KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU. Dokumen ini memicu diskusi luas di berbagai kalangan karena melibatkan unsur Syuriah PBNU sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam struktur organisasi.

Baca Berita Lainnya: Kasus Korupsi Dana PEN Proyek Jalan Rp 12 Miliar di Sampang Seret Pejabat dan Broker, Empat Tersangka Ditahan.

Latar Belakang Munculnya Risalah Rapat Syuriah PBNU

Rapat Harian Syuriah PBNU di Hotel Aston (20 November 2025)

Rapat Harian Syuriah PBNU digelar pada Kamis, 20 November 2025, di Hotel Aston City Jakarta. Rapat tersebut dihadiri 37 dari 53 pengurus harian Syuriah PBNU dan dipimpin langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, yang juga menandatangani risalah rapat.

Dalam dokumen yang beredar di publik, Syuriah PBNU mengambil keputusan penting terkait kepemimpinan PBNU.

Isi Lengkap Risalah Syuriah PBNU

Risalah tersebut memuat lima poin utama, dengan beberapa dasar pertimbangan yang dianggap serius oleh jajaran Syuriah.

-Narasumber AKN NU Diduga Terkait Jaringan Zionisme Internasional

Syuriah PBNU menilai bahwa kehadiran narasumber terkait jaringan Zionisme Internasional pada Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) telah:

-Melanggar nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah

-Bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU

-Mengusik kredibilitas kaderisasi tertinggi NU

Kehadiran peneliti Zionis Peter Berkowitz disebut sebagai pemicu utama kekecewaan Syuriah PBNU, terlebih di tengah tingginya kecaman dunia terhadap Israel akibat isu genosida.

-Pelanggaran Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025

Syuriah menilai bahwa tindakan tersebut telah memenuhi unsur pelanggaran Pasal 8 huruf a, yaitu tindakan yang mencemarkan nama baik organisasi.

-Indikasi Masalah Tata Kelola Keuangan PBNU

Syuriah menyebut adanya indikasi pelanggaran:

-Hukum syara’

-Peraturan perundang-undangan

-Pasal 97-99 Anggaran Rumah Tangga NU

-Peraturan Perkumpulan NU lainnya

--Hal ini dinilai dapat membahayakan eksistensi badan hukum PBNU.

-Penyerahan Keputusan kepada Rais Aam dan Para Wakilnya

Setelah menimbang tiga poin di atas, Syuriah sepakat menyerahkan keputusan final sepenuhnya kepada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

Baca Juga: Mahasiswa Gugat Pasal UU MD3 ke MK: Tuntut Rakyat Dapat Hak Pemberhentian terhadap Anggota DPR

Keputusan Final: Permintaan Agar Gus Yahya Mundur

Musyawarah internal antara Rais Aam dan Wakil Rais Aam menghasilkan keputusan sebagai berikut:

-Perintah Mengundurkan Diri dalam 3 Hari

KH Yahya Cholil Staquf diwajibkan mengundurkan diri dalam 3 hari sejak menerima keputusan.

-Ancaman Pemberhentian Langsung

Jika tidak mengundurkan diri dalam waktu yang ditetapkan, Syuriah PBNU akan memberhentikan Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Tanggapan PBNU: Seruan Menjaga Ketertiban Organisasi

Sikap Resmi Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul)

Sekjen PBNU, Gus Ipul, memberikan imbauan agar pengurus dan warga NU menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi oleh berita-berita yang belum jelas.

Beliau menegaskan:

-Dinamika ini adalah perkara organisasi biasa

-Semua proses berada di bawah otoritas Syuriah PBNU

-Pengurus diminta tidak terpengaruh informasi liar

-Penyelesaian akan dilakukan “secara proporsional dan sesuai adab organisasi”

Gus Ipul meminta seluruh jajaran dari PBNU hingga ranting NU untuk:

-Berkonsolidasi

-Menjaga ukhuwah

-Menahan diri dari pernyataan yang memperkeruh keadaan

-Mengikuti informasi hanya dari sumber resmi Syuriah

Konfirmasi Wakil Rais Aam: Kiai Afifuddin Muhajir Membenarkan Surat

Dalam pernyataannya, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir membenarkan bahwa surat pemakzulan tersebut benar adanya. Namun, Kiai Afif enggan memberi penjelasan lebih jauh mengenai isi surat maupun mekanisme lanjutan.

Kehadiran Gus Yahya di Munas XI MUI

Pada 21 November 2025, Gus Yahya terlihat hadir di acara Munas XI MUI di Jakarta. Ia keluar dari hotel bersama beberapa kiai dan menyatakan baru saja bertemu langsung dengan Kiai Afifuddin Muhajir.

Pertemuan tersebut menambah spekulasi publik mengenai proses komunikasi internal antara Syuriah PBNU dan Ketua Umum.

Baca Juga: Polemik Larangan Polisi Aktif di Jabatan Sipil: Putusan MK Tegas, Pemerintah Beri Tafsir Baru, Reformasi Polri Bagaimana?

Respons Pengurus Lain: Menunggu Konfirmasi Resmi

Beberapa pengurus PBNU membenarkan adanya rapat di Hotel Aston, namun menyatakan:

-Mereka belum menerima surat resmi

-Menunggu komunikasi langsung dari Rais Aam KH Miftachul Akhyar

Salah satunya adalah Bendahara PBNU Sumantri Suwarno, yang menegaskan bahwa PBNU masih menunggu klarifikasi resmi.

Pernyataan Gus Yahya: Permintaan Maaf untuk Kelalaian

Terkait pengundangan Peter Berkowitz pada kegiatan AKN NU, Gus Yahya menyatakan:

“Saya mohon maaf sekali kepada masyarakat bahwa saya membuat keputusan tanpa pertimbangan yang teliti dan lengkap terkait Peter Berkowitz.”

Ia mengaku tidak mengetahui bahwa Peter Berkowitz memiliki rekam jejak membela gerakan Zionis, meski sudah mengenalnya selama lima tahun.

Publisher/Red:

[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]