Pemprov Jatim Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra & Aceh, Polda Jatim Perkuat Distribusi Logistik

Bantuan Jatim Rp5 miliar dan logistik Polda Jatim dikirim ke Aceh, Sumut,dan Sumbar untuk percepat pemulihan korban bencana. Solidaritas lintas daerah

(Ilustrasi bantuan Pemprov Jawa Timur Rp 5 miliar untuk korban bencana alam di Sumatra)
PortalJatim24.com - Berita Terkini - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp5 miliar untuk korban bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Posko Bencana Gedung Kwarda Sumut, Medan, Minggu (30/11/2025).

Khofifah menyampaikan rasa duka mendalam atas bencana yang terjadi di tiga provinsi tersebut. 

“Atas nama masyarakat Jawa Timur, kami turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca Berita Lainnya: Pembentukan Koperasi Merah Putih Jadi Syarat Dana Desa 2025, Menkeu Purbaya Ungkap Alur Penggunaan.

Pemprov Jawa Timur Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp5 Miliar

Bantuan bertajuk Jawa Timur Peduli itu berisi kebutuhan dasar seperti permakanan, obat-obatan, sandang, perlengkapan keluarga, hingga perlengkapan kebersihan pascabanjir. Seluruhnya merupakan amanah dari masyarakat Jawa Timur.

“Hari ini kami membawa amanah masyarakat Jawa Timur. Mereka menitipkan kepedulian dan doa untuk saudara-saudaranya di Sumatera,” lanjut Khofifah.

Gubernur berharap bantuan tersebut membantu percepatan proses pemulihan. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat solidaritas dan gerakan kemanusiaan lintas daerah.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pemprov Jatim.

“Atas nama masyarakat Sumut, kami sangat berterima kasih atas bantuan dan solidaritas ini,” tegasnya.

Polda Jatim Berangkatkan Bantuan Logistik Skala Besar

Dukungan dari Jawa Timur terus mengalir. Polda Jawa Timur memberangkatkan bantuan logistik berskala besar untuk pengungsi yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto memimpin langsung pelepasan bantuan pada Senin (1/12/2025).

“Kita semua sangat berduka dan prihatin. Semoga saudara-saudara kita diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini,” ungkapnya.

Rincian Bantuan Logistik Polda Jatim:

✔8 ton beras

✔620+ liter minyak goreng

✔500 kemasan gula pasir

✔500 dus mi instan (±4.500 bungkus)

✔Air mineral, kopi, teh, biskuit, sarden, minuman energi

✔3.200 sarung

✔2.040 selimut

✔1.600 kotak susu anak

✔1.350 popok bayi

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ungkap Alasan Pemberhentian Gus Yahya, Rencana Pleno/Muktamar hingga Pembentukan Tim Pencari Fakta

Nanang menekankan pentingnya logistik bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi, anak-anak, dan lansia. Ia memastikan bahwa bila logistik tambahan terhimpun, pengiriman gelombang kedua akan segera dilakukan.

Untuk mempercepat distribusi menuju wilayah yang terisolasi, seluruh logistik dikirim menggunakan pesawat kargo.

“Pastikan amanah ini sampai ke tangan yang berhak. Prioritaskan titik pengungsian yang paling parah,” tegasnya.

Pemerintah Pusat Dorong Evaluasi Kebijakan Lingkungan

Di tengah rentetan bencana yang terjadi, Menko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mengirimkan surat resmi kepada tiga menteri terkait kebijakan lingkungan:

-Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni

-Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

-Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq

Muhaimin menilai bencana beruntun yang terjadi merupakan akumulasi dari kerusakan lingkungan, kelalaian manusia, serta lemahnya tata kelola sumber daya alam.

“Hari ini saya berkirim surat untuk evaluasi total seluruh kebijakan,” ujarnya di Bandung, Senin (1/12/2025).

Ia menyebut kondisi saat ini telah memasuki fase “kiamat ekologis” akibat akumulasi kesalahan manusia dan kegagalan kebijakan.

“Kiamat bukan sudah dekat. Kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” tegasnya.

Muhaimin mengajak pemerintah untuk melakukan refleksi mendalam sebagai bentuk komitmen moral negara. Ia menyebut ajakan itu sebagai “taubatan nasuha kebijakan nasional”, yang menuntut evaluasi total dari cara berpikir hingga langkah implementasi.

Baca Juga: MUI Tegaskan Sikap Soal Nikah Siri: Sah Secara Agama, Namun Diharamkan Karena Banyak Mudarat

Deretan Bencana Menjadi Alarm Nasional

Muhaimin juga menyinggung rangkaian bencana yang melanda Aceh, Sumatra, Kalimantan, hingga Jawa. Ia menilai eksploitasi hutan, lemahnya pengawasan, dan minimnya mitigasi telah memperburuk kondisi.

Di sisi lain, pemerintah pusat melalui BNPB menginformasikan bahwa Sumatera Barat memasuki fase pemulihan setelah tiga hari operasi intensif, dibantu modifikasi cuaca. Presiden Prabowo Subianto juga meninjau langsung lokasi terdampak dan meminta percepatan distribusi bantuan ke wilayah terisolasi.

Muhaimin berharap momentum krisis ini menjadi titik balik kebijakan lingkungan nasional, agar siklus bencana tahunan tidak terus terulang

“Pemerintah harus hadir dengan kebijakan yang menyelamatkan, bukan merusak,” tegasnya.

Bencana besar di Sumatra memantik solidaritas luas dari Jawa Timur serta refleksi kebijakan dari pemerintah pusat. Bantuan kemanusiaan skala provinsi dan kepolisian menjadi bukti nyata gotong royong nasional, sementara tekanan untuk reformasi kebijakan lingkungan semakin menguat.

Indonesia, kata para pemimpin, harus menjadikan krisis ini sebagai momentum perubahan menyeluruh agar alam kembali menjadi ruang hidup yang aman bagi masyarakat.

Publisher/Red:

[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]