Forum Kyai Sepuh dan Mustasyar NU: Soroti Pemakzulan Gus Yahya dan Minta Pemerintah Maksimalkan Penanganan Bencana

Forum Kiai Sepuh dan Mustasyar NU menyoroti pemakzulan Gus Yahya, menyerukan dialog internal, serta meminta pemerintah maksimalkan penanganan bencana.

(Juru Bicara Forum Kyai Sepuh dan Mustasyar PBNU di Tebuireng Dok: Ist)
PortalJatim24.com - Berita Terkini - Forum Kiai Sepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) mengeluarkan pernyataan resmi terkait dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Sabtu (6/12/2025).

Pertemuan yang dihadiri jajaran mustasyar, syuriyah, dan tanfidziyah PBNU itu menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, terutama menyangkut proses pemakzulan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Baca Berita Lainnya: Kiai Said Aqil Usulkan Konsesi Tambang PBNU Dikembalikan Ke Negara, Kiai Sepuh Panggil Gus Yahya ke Tebuireng

Proses Pemakzulan Dinilai Tidak Sesuai AD/ART NU

Juru Bicara Forum Kiai Sepuh, KH Abdul Muid (Gus Muid), menegaskan bahwa forum menilai proses pemberhentian Gus Yahya oleh sebagian unsur Syuriyah PBNU tidak sejalan dengan mekanisme organisasi yang diatur dalam AD/ART.

“Forum berpandangan bahwa proses pemakzulan ketua umum tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART,” tegas Gus Muid.

Meski demikian, forum mengakui adanya indikasi kuat kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum, sehingga tetap diperlukan klarifikasi melalui mekanisme organisasi yang sah dan menyeluruh.

Desakan Agar Rapat Pleno Penetapan Pj Ketua Umum Ditunda

Forum Kiai Sepuh juga menyoroti beredarnya surat Syuriyah PBNU terkait rencana Rapat Pleno untuk menetapkan Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU yang dijadwalkan digelar di Hotel Sultan Jakarta pada 9-10 Desember 2025.

Forum menilai rapat tersebut tidak boleh digelar sebelum seluruh prosedur organisasi dijalankan.

“Forum merekomendasikan agar rapat pleno untuk menetapkan Pj Ketua Umum tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi,” ujar Gus Muid.

Baca Juga: Kompak Tujuh Banom NU Keluarkan Pernyataan Sikap Resmi Bersama Terkait Dinamika Internal PBNU

Dorongan Pertemuan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU

Salah satu rekomendasi paling strategis dari forum adalah desakan agar Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya segera bertemu dalam satu forum resmi untuk membuka dialog demi meredakan ketegangan.

“Kiai sepuh mendorong agar Rais Aam dan Ketua Umum PBNU bertemu di satu forum, forum apa pun, agar persoalan dapat dibicarakan secara langsung,” ujarnya.

Baca Juga: Kompak Tujuh Banom NU Keluarkan Pernyataan Sikap Resmi Bersama Terkait Dinamika Internal PBNU

Imbauan Menahan Diri dan Menjaga Wibawa Organisasi

Forum Kiai Sepuh mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan etika jam’iyyah dengan menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah-langkah yang berpotensi memperuncing konflik.

“Persoalan ini harus diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa,” tegas Gus Muid.

Pernyataan Terkait Bencana Alam di Berbagai Daerah

Selain membahas konflik internal PBNU, forum juga menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan mendalam atas bencana banjir, longsor, dan musibah lain yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

“Forum menyampaikan belasungkawa serta keprihatinan mendalam. Semoga masyarakat yang terdampak diberi ketabahan dan keselamatan,” ujar Gus Muid.

Forum mendesak pemerintah untuk:

-Memberikan upaya maksimal dan optimal dalam pertolongan dan distribusi bantuan,

-Mengambil langkah strategis mencegah bencana serupa,

-Menindak tegas pihak yang menyalahi aturan dalam eksploitasi sumber daya alam.

-Para kiai juga mengajak masyarakat Indonesia untuk saling membantu dan terlibat aktif dalam memberikan bantuan kepada korban bencana.

Baca Juga: Polemik PBNU: Gus Yahya Bantah Pemberhentian dan Klaim Terjadi Teror,  Syuriah Siapkan Pleno Menentukan Pj Ketum

Daftar Hadir Silaturahim Sesepuh, Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU

Pertemuan di Tebuireng dihadiri sejumlah tokoh penting NU, antara lain:

Sohibul Bait dan Tuang Hajat:

-KH Umar Wahid (Gus Umar)

-KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin)

Sesepuh & Mustasyar NU:

-KH Ma’ruf Amin (via Zoom)

-KH Said Aqil Siroj

-KH Anwar Manshur

-KH Nurul Huda Djazuli

-KH Abdullah Ubab Maimoen (via Zoom)

-Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (via Zoom)

-Nyai Hj Mahfudloh Aly Ubaid Wahab

Syuriyah PBNU:

-H Mohammad Nuh

-KH Ali Akbar Marbun

-KH Akhmad Said Asrori

-KH Mu’adz Thohir

-H Nur Hidayat

Tanfidziyah PBNU:

-KH Yahya Cholil Staqu

-H Amin Said Husni

-H Sumantri

Juru Bicara Forum:

-HM Abdul Muid (Lirboyo)

-H Abdurrahman Kautsar (Ploso)

-KH Imron Mutamakkin (Pasuruan)

Kesimpulan Forum Kiai Sepuh dan Mustasyar NU

Berikut empat poin utama sikap forum terhadap dinamika PBNU:

1. Pemakzulan Gus Yahya dinilai tidak sesuai AD/ART.

2. Ada indikasi kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum sehingga perlu klarifikasi menyeluru.

3. Rapat pleno penetapan Pj Ketua Umum harus ditunda sampai seluruh prosedur organisasi ditempuh.

4. Seluruh pihak diminta menahan diri dan tidak memperuncing ketegangan, serta menyelesaikan persoalan melalui mekanisme internal NU.

Publisher/Red:

[Tim Redaksi portaljatim24.com (AZAA/KK)]